PENDIDIKAN UNTUK SEMUA

Kamis, 07 September 20170 komentar

Oleh: Misbahuddin

Pendidikan berasal dari kata dasar “didik” yang berarti memelihara dan memberi arahan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan imbuhan “pen-an” sehingga menjadi “pendidikan” dapat mengubah makna dan arti yang lebih luas dan mendalam.

Bahwasanya pendidikan secara umum dapat dilakukan oleh siapapun tanpa terkecuali. Tidak mengenal waktu dan tempat. Dan yang terpenting dalam pendidikan itu ada proses belajar atau lebih tepatnya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia itu ada proses pengubahan sikap dan tingkah laku melalui cara pengajaran.

Maka karena semakin berkembangnya peradaban, muncullah macam-macam pendidikan itu sendiri. Yang penulis ketahui selama ini di bangku belajar ada tiga macam pendidikan. Pertama, pendidikan informal. Kedua pendidikan formal. Dan ketiga pendidikan non formal. Pengkasifikasian ini didasarkan pada cara atau proses pendidikan berlangsung.

Kenapa kemudian disebut pendidikan informal? Karena pengajaran berlangsung secara langsung dari keluarga dan masyarakat. Sedangkan mengapa dikatakan formal? Karena proses pelaksanaan pendidikannya terjadwal dan terstruktur oleh suatu lembaga kenegaraan. Dan dikatakan non formal karena proses pelaksanaanya berdiri secara independen dari lembaga yang dibangun sendiri tanpa mengikat pada negara.

Maka tidak salah jika kemudian penulis menulis “semua manusia yang sehat akal dan pikirannya ia sedang menempuh pendidikan”. Dari tiga yang dikatagorikan dimuka tentu pembaca tahu pendidikan yang seperti apa dulu. Jika ada orang yang kemudian putus sekolah, bukan berarti ia putus pendidikannya. Tapi ia hanya putus pendidikan formalnya.
Kalau kita membaca petutur dari Ki Hajar Dewantara yang berbunyi “educate the head, the heart, and the hand”.

Dalam arti penulis dari apa yang disampaikan ki Hajar Dewantara manusia itu mempunyai tiga dimensi yang mendukung terhadap keberhasilan pendidikan. Pertama adalah daya cipta. Setiap individu tentunya akan mempunyai kemampuan untuk mencipta. Hasil penciptaan itu, bisa diperoleh dari membaca, dari mendengar dan dari apa yang ia lihat. Maka proses inilah yang kemudian masuk yang namanya pendidikan.

Kedua adalah daya rasa. Perasaan yang dimiliki setiap individu terhadap suatu hal tertentu selalu relatif. Maka di sanalah ia akan belajar, dan kemudian mengenal sehingga akhirnya tahu. Proses ini bisa juga disebut pengalaman. Dan dari pengalaman orang akan menemukan perubahan baru. Maka, tentu ini bagian dari proses pendidikan.

Ketiga adalah daya karsa. Sudah tahukah apa itu karsa? Karsa itu kekuatan jiwa dari setiap individu manusia yang mendorong untuk berkehendak. Maka tidak heran jika setiap manusia selalu mempunyai impian dan cita-cita. Untuk menggapainya maka tidak lepas dari proses belajar dan mencari tahu. Dan dari sinilah ia telah melakukan proses yang namanya pendidikan.

Siapa pun, kapan pun, dan dimana pun kita selalu berproses dalam sebuah pendidikan.

Wallahu a'lam

Malang, 8 September 2017

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger