Sudahkah kita membaca?

Jumat, 21 Juli 20170 komentar




Tiada hari tanpa kesibukan. Aktifitas berjalan tiada henti. Waktu terasa begitu singkat seakan seminggu jadi 24 jam dan seakan sebulan seperti seminggu. Berbagai macam kesibukan manusia yang bisa jadi kesibukan itu karena profesinya, kesibukan karena pekerjaan, kesibukan karena kemanusiaan dan macam-macam kesibukan lainnya. Semua kesibukan itu indah jika kita tidak lupa untuk membaca. Dalam artian terus belajar dari apa yang kita jalani.

Membaca yang dimaksud tidak dalam arti sempit hanya teks yang ada dalam buku. Melainkan yang lebih penting kita bisa membaca dari apa yang kita lihat, dari apa yang kita dengar, dari apa yang kita rasa untuk kemudian kita renungkan. Perenungan inilah yang sulit kita lakukan sebagai seorang hamba yang tidak abadi keberadaannya. Akan banyak hikmah jika terus membaca dan pandai merenungkan dari setiap kesibukan yang ada dalam keseharian kita.

Bagi petani yang sibuk dengan mengurus kebun dan ladangnya akan lebih bermakna jika dapat berhasil membaca dan merenungkan dari proses pertaniannya dan lebih-lebih bisa ditulis dan dibaca oleh banyak orang dan anak cucu keturunannya. Akan memberikan banyak orang yang terinspirasi jika hasil keilmuannya mampu tertulis. Orang akan meniru jejaknya. Begitu pun pedagang, nelayan, tukang jahit, polisi, dokter, pegawai negeri, guru dan profesi-profesi yang lain.

Poin penting yang harus kita tanamkan adalah kita selalu mau dan ingin untuk terus belajar dan mencari ilmu. Adanya anjuran untuk mencari ilmu mulai lahir sampai kemudian meninggal dunia bukan hanya menjadi kalimat hiasan atau kalimat hafalan. Melainkan benar-benar teraplikasi dalam hidup ini. Mencari ilmu banyak cara yang bisa dilakukan. Ketika pikiran kita terus terasah untuk mengambil hikmah dari setiap apa yang kita lakukan maka di sanalah juga sudah bagian dari proses mendapatkan ilmu.

Telinga, mata, hidung, tangan dan kaki kita punya kelebihan insani yang tidak dimiliki hewan. Dengan mata maka banyak situasi dan kondisi yang dapat kita petik sebagai sebuah pengetahuan. Dengan telinga banyak hal kita dengar yang akan menambah wawasan keilmuan kita. Dengan hidung kita dapat membedakan berbagai perihal situasi sekitar kita. Begitu juga dengan tangan dan kaki. Bermula dari ini semua maka proses membaca dan belajar akan terus berjalan. Wallahu a’lam bisshowab
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger