KEMAMPUAN PENAMATIKA (PENALARAN MATEMATIKA) MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TIME TOKEN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

Senin, 31 Juli 20170 komentar

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENAMATIKA (PENALARAN MATEMATIKA) MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TIME TOKEN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA SMP

Hafshoha Risma H, Mar’ah Rohmatul U, Deviana Tri P
(Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Malang)

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan proses pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran Time Token Student Facilitator and Explaining dan 2) meningkatkan kemampuan penalaran matematika (penamatika) siswa selama proses pembelajaran. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas VII MTs Ma’arif NU Malang yang berjumlah 18 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi, wanwancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan penalaran matematika (penamatika) siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan segiempat. Hal ini dapat dilihat dari: (1) persentase hasil tes akhir siklus I mencapai 66,67% dengan jumlah siswa yang tuntas 12 siswa dan yang tidak tuntas 6 siswa dengan rata-rata kelas 72,11, sedangkan pada siklus II mencapai 83,33% dengan jumlah siswa yang tuntas 55 siswa dan yang tidak tuntas 3 siswa dengan rata-rata kelas 80,27. Terlihat bahwa terjadi peningkatan sebesar 16,66%. (2) keterlaksanaan pembelajaran siklus I mencapai 70,22% dengan taraf keberhasilan dapat dikategorikan cukup baik dan pada siklus II mencapai 91,56% dengan taraf keberhasilan dapat dikategorikan sangat baik. Terlihat bahwa terjadi peningkatan sebesar 21,34%. (3) kegiatan siswa siklus I mencapai 70,22% dengan taraf keberhasilan dapat dikategorikan cukup baik dan siklus II mencapai 90,11% dengan taraf keberhasilan dapat dikategorikan sangat baik. Terlihat bahwa terjadi peningkatan sebesar 19,89%. (4) hasil wawancara siswa pada siklus I mencapai 50% dengan 6 siswa yang telah diwawancarai, 3 siswa menyatakan sangat senang terhadap strategi pembelajaran time token student facilitator and explaining, dan 3 siswa tidak  senang terhadap strategi pembelajaran yang diterapkan. Pada siklus II mencapai 83,33% dari 6 siswa ada 5 siswa yang merasa senang dengan penerapan strategi pembelajaran time token student facilitator and explaining. Kesimpulan penelitian ini adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran Time Token Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematika (penamatika) siswa pada pokok bahasan segiempat.
Kata kunci: kemampuan penalaran matematika, time token, student facilitator and explaining.


PENDAHULUAN
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan dalam sekolahsekolah dengan sistem pendidikannya yang telah diatur oleh pemerintah tentunya mempunyai peran yang sangat penting terutama dalam kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan suatu ilmu yang diperoleh melalui penalaran dan pemikiran yang kontinu, sehingga dalam matematika terdapat suatu proses berpikir kritis, kreatif, logis, dan ilmiah. Menurut Suherman (2001: 18) matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. Ciri-ciri khusus yang dimiliki matematika diantaranya yaitu sifatnya yang menekankan pada proses berpikir deduktif yang memerlukan penalaran yang logis.
Peningkatan kemampuan penalaran siswa selama proses pembelajaran sangat diperlukan guna mencapai keberhasilan. Semakin tinggi tingkat penalaran yang dimiliki oleh siswa, maka akan lebih mempercepat proses pembelajaran guna mencapai indikatorindikator pembelajaran. Menurut Depdiknas (dalam Shadiq, 2004: 3), materi matematika dan penalaran matematika merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena materi matematika dipahami melalui penalaran, dan penalaran dipahami dan dilatih melalui belajar matematika.
Dapat dilihat bahwa memodelkan matematika merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran matematika. Dalam memodelkan matematika pada soal cerita, siswa sering mengalami kesulitan dalam mengubah soal cerita ke dalam bentuk matematika. Pada penyelesaian soal cerita siswa memerlukan kemampuan penalaran matematika. Kemampuan tersebut terlihat pada pemahaman soal yakni kemampuan menuliskan apa yang diketahui dari soal, apa yang ditanyakan dalam soal, apa saja informasi yang diperlukan, dan bagaimana cara menyelesaikan soal.
Saat menyelesaikan soal matematika, setiap siswa dimungkinkan mempunyai cara bernalar yang berbeda. Hal ini sebagai akibat dari perbedaan sifat yang dimiliki setiap individu yang berbeda. Untuk mengantisipasi masalah tersebut, maka perlu mencari strategi pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan penalaran belajar siswa pada pelajaran matematika.
Kemampuan penalaran matematika ini dapat ditingkatkan dengan menggunakan berbagai pendekatan dengan strategi pembelajaran. Sehingga dalam belajar matematika tidak hanya mendengarkan guru di depan kelas saja, tetapi memerlukan banyak latihanlatihan, berani mengemukakan ide dan berani bertanya, berani mengerjakan soal-soal di depan kelas. Sebagai alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa adalah dengan strategi pembelajaran time token student facilitator and explaining yaitu suatu strategi pembelajaran modifikasi, dengan menggabungkan dua strategi menjadi satu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan PENAMATIKA (Penalaran Matematika) melalui penerapan strategi pembelajaran Time Token Student Facilitator and Explaining pada siswa SMP (MTs Ma’arif NU Malang). Dengan menggunakan strategi pembelajaran Time Token Student Facilitator and Explaining akan membantu siswa untuk mengatasi kesulitan dalam belajar matematika sehingga dapat
meningkatkan kemampuan penalaran matematika (penamatika), serta siswa lebih termotivasi dan berminat dalam mengikuti proses pembelajaran matematika. 

KAJIAN KEPUSTAKAAN
Kemampuan Penalaran Matematika
Menurut Suherman (2001: 18) matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. Ciri-ciri khusus yang dimiliki matematika diantaranya yaitu sifatnya yang menekankan pada proses berpikir deduktif yang memerlukan penalaran yang logis.
Istilah penalaran dijelaskan Keraf (dalam Shadiq, 2004: 2) sebagai, “Proses berpikir yang berusaha menghubungkan fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang diketahui menuju kepada suatu kesimpulan”. Jadi secara umum, penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubungkan fakta-fakta atau data-data yang sistematik menuju suatu kesimpulan berupa pengetahuan. Dengan kata lain, penalaran merupakan sebuah proses berpikir untuk mencapai suatu kesimpulan yang logis.
Materi matematika dan kemampuan penalaran matematika merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Materi matematika dipahami melalui kemampuan penalaran, dan kemampuan penalaran dipahami dan dilatih melalui belajar matematika. Jadi, pola pikir yang dikembangkan matematika membutuhkan dan melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis, dan kreatif. Indikator kemampuan penalaran matematika dalam penelitian ini, diantaranya adalah: a) Mengajukan dugaan. b) Melakukan manipulasi matematika. c) Menarik kesimpulan, menyusun bukti, dan memberi alasan terhadap kebenaran solusi.

Strategi Pembelajaran Time Token Student Facilitator and Explaining
“Strategi pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran adalah alat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh guru berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan dengan lancar dan tujuannya yang berupa hasil belajar dapat tercapai secara optimal” (Suherman, 2001: 8). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, strategi pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran  agar mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Huda (2013: 240) menjelaskan, strategi pembelajaran time token digunakan untuk melatih siswa dan mengembangkan keterampilan sosial agar siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali. Huda (2013: 228) menjelaskan, strategi pembelajaran student facilitator and explaining merupakan rangkaian penyajian materi ajar yang diawali dengan penjelasan secara terbuka, memberi kesempatan siswa untuk menjelaskan kembali kepada teman-temannya, dan diakhiri dengan penyampaian semua materi kepada siswa.
Strategi pembelajaran time token student facilitator and explaining yaitu suatu strategi pembelajaran modifikasi, dengan menggabungkan dua strategi menjadi satu.
Strategi pembelajaran time token sangat tepat untuk pembelajaran dengan pendekatan kontruktivisme yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali. Sedangkan student facilitator and explaining dalam proses pembelajaran siswa berusaha untuk menjadi fasilitator dengan teman sebayanya untuk mencari tahu mengenai sebuah materi dengan berbagai usaha (explain).
Adapun langkah-langkah strategi pembelajran time token student facilitator and explaining adalah: a) Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran. b) Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi dengan anggota kelompok 4 – 5 siswa. c) Guru menyajikan secara garis besar materi pembelajaran. d) Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan/menjelaskan hasil diskusi, misalnya melalui bagan/peta konsep. e) Guru memberi sejumlah kupon dengan waktu ± 30 detik per kupon pada tiap siswa untuk berbicara. f) Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan semua materi yang telah disajikan. 

METODE
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan ini bersifat deskriptif kualitatif. Jenis penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas partisipan karena peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian mulai dari awal sampai akhir penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Ma’arif NU Malang selama 3 bulan. Alasan peneliti memilih sekolah ini karena dengan pertimbangan bahwa sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian dengan judul yang sama dengan peneliti. Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII MTs Ma’atif NU Malang tahun pelajaran 2016/2017.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan siklus I, observasi, analisis data, pengecekan keabsahan data, dan refleksi siklus I. Berdasarkan hasil refleksi siklus I apabila belum ada peningkatan kemampuan penalaran matematika (penamatika) siswa, maka peneliti memberikan tindakan lagi pada siklus selanjutnya dengan mempertahankan dan meningkatkan kelebihan pada pembelajaran siklus I  serta memperbaiki kekurangan pada siklus II.
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Ma’arif NU Malang. Jenis data yang diperoleh yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, catatan lapangan dan wawancara dengan siswa, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil tes setiap akhir siklus.
Siswa dikatakan tuntas belajar dan memahami materi apabila memenuhi kriteria keberhasilan sebagi berikut: 




No
Kegiatan
Kriteria
1
Observasi kegiatan guru dan siswa
Hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa
2
Hasil tes akhir siklus
Perolehan Skor 70% siswa
3
Hasil wawancara
Sebagian besar siswa senang dengan penerapan strategi pembelajaran time token student facilitator and explaining (siswa senang

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis dan pengolahan data yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Analisis Data Kualitatif
a. Hasil Lembar Observasi Kegiatan Guru
 b. Hasil Lembar Observasi Kegiatan Siswa
c. Wawancara dan Catatan Lapangan

2. Analisis Data Kuantitatif 

3. Pengecekan Keabsahan Data

Siklus I
Siklus II
Ketekunan Pengamatan
Kedua pengamat  mengamati data pengelolaan kelas dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran time token student facilitatr and explaining yang diperoleh dari kedua pengamat secara teliti dan rinci.
Kedua pengamat mengamati hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan peneliti sebagai pengajar dalam mengelola kelas, dan mengamati aktivitas siswa selama penerapanstrategi pembelajaran time token student facilitatr and explaining.
Triangulasi
(1)     Membandingkan antara hasil observasi kegiatan guru dengan hasil catatan lapangan. Diperoleh bahwa hasil observasi kegiatan guru dan catatan lapangan tersebut valid.
(2)     Membandingkan antara hasil observasi siswa dengan hasil catatan lapangan. Diperoleh bahwa data hasil observasi siswa dan catatan  lapangan tersebut valid.

(3)     Membandingkan antara hasil wawancara siswa dengan hasil tes akhir siklus I. Diperoleh bahwa bahwa data hasil wawancara siswa dan hasil tes akhir siklus I tersebut valid.
1)   Membandingkan antara hasil observasi kegiatan siswa dengan hasil tes akhir siklus II. Diperoleh bahwa hasil observasi kegiatan siswa dan hasil tes akhir siklus II tersebut valid.
2)   Membandingkan antara hasil observasi kegiatan guru dengan hasil catatan lapangan. Diperoleh bahwa data hasil observasi kegiatan guru dan hasil catatan lapangan siklus II tersebut valid.

3)   Membandingkan antara hasil wawancara siswa dengan hasil catatan lapangan. Diperoleh bahwa data hasil wawancara siswa dan hasil catatan lapangan siklus II tersebut valid.
Pemeriksaan Sejawat
Pada siklus I penerapan strategi pembelajaran time token student facilitator and explaining masih banyak kekurangan diantaranya keterlaksanaan pembelajaran, respon dan kekondusifan siswa belum memenuhi target yang ditentukan, dan hasil tes hasil belajar matematika siswa masih belum memenuhi SKM.
Pada siklus II penerapan strategi pembelajaran time token student facilitator and explaining dapat meningkatkan hasil belajar matematika, hal ini dibuktikan dengan persentase keberhasilan yang telah memenuhi kriteria keberhasilan.
4. Refleksi

Siklus I
Siklus II
Refleksi
1)  Hasil observasi aktivitas guru yang dilakukan oleh pengamat I dan II menunjukkan bahwa, 70,22% guru sudah melaksanakan indikator dan deskriptor dengan cukup baik, sehingga belum memenuhi kriteria yaitu hasil pengamatan aktifitas guru80%.
2)  Hasil observasi aktivitas siswa yang dilakukan oleh pengamat I dan II, menunjukkan bahwa 70,22% siswa sudah melaksanakan indikator dan deskriptor dengan cukup baik, sehingga belum memenuhi kriteria yaitu hasil pengamatan Aktifitas siswa  80%.
3)  Hasil tes akhir siklus I siswa diketahui  bahwa jumlah siswa yang tuntas dalam belajar hanya 12 siswa dari 18 siswa, dan presentase ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 66,67%,sehingga belum memenuhi kriteria yaitu suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika ≥ 70%  siswa mendapat nilai ≥ 75 dengan rentangan nilai (0-100).
4)  Dari hasil catatan lapangan yang dilakukan oleh pengamat I dan II dapat disimpulkan bahwa, kegiatan belajar mengajar belum maksimal, hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang ramai ketika guru meminta siswa mendiskusikan LKPD secara berkelompok.
5)  Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap subyek wawancara dapat diketahui bahwa, siswa kurang senang (siswa senang < 50%) dengan strategi yang diterapkan oleh guru, sehingga memenuhi kriteria keberhasilan siklus yaitu sebagian besar siswa senang dengan penerapan strategi pembelajaran time token student facilitator and explaining (siswa senang ).
1) Hasil observasi aktivitas guru yang dilakukan oleh pengamat I dan II menunjukkan bahwa, 91,56% guru sudah melaksanakan indikator dan deskriptor dengan sangat baik, sehingga memenuhi kriteria yaitu hasil pengamatan aktifitas guru80%.
2) Hasil observasi aktivitas siswa yang dilakukan oleh pengamat I dan II, menunjukkan bahwa 90,11% siswa sudah melaksanakan indikator dan deskriptor dengan sangat baik, sehingga memenuhi kriteria yaitu hasil pengamatan Aktifitas siswa 80%.
3) Hasil tes akhir siklus II siswa diketahui  bahwa jumlah siswa yang tuntas dalam belajar ada 15 siswa dari 18 siswa, dan presentase ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 83,33%, sehingga memenuhi kriteria yaitu suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika ≥ 70%  siswa mendapat nilai ≥ 75 dengan rentangan nilai (0-100).
4) Dari hasil catatan lapangan yang dilakukan oleh pengamat I dan II dapat disimpulkan bahwa, kegiatan belajar mengajar sudah maksimal, hal ini dapat dilihat dari siswa sudah aktif dan kondusif mendiskusikan LKPD secara berkelompok dan menjawab kupon bicara dengan baik.
5) Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap subjek wawancara dapat diketahui bahwa, siswa kurang senang (siswa senang < 50%) dengan strategi yang diterapkan oleh guru, sehingga sudah memenuhi kriteria keberhasilan siklus yaitu sebagian besar siswa senang dengan penerapan strategi pembelajaran time token student facilitator and explaining (siswa senang ).
 
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dari serangkaian kegiatan tindakan pembelajaran yang mencakup empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran time token student facilitator and explaining dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematika pada siswa MTs Ma’arif NU Malang tahun pelajaran 2016/2017. 

UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih disampaikan kepada orang tua dan dosen pendamping yang selalu memberikan bimbingan, serta kepada Kemenristek Dikti yang telah mendanai keberlangsungan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Shadiq, Fadjar. 2004. Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi. Makalah disajikan dalam rangka Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasar, 6 s.d. 19 Agustus 2004.
Sugiyono.2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA UPI.

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger