KETIKA RAJA SALMAN BERLIBUR

Rabu, 01 Maret 20170 komentar



http://misbahuddinalmutaali.blogspot.com/2017/03/ketika-raja-salman-berlibur.html

Tiba-tiba publik dikagetkan dengan penyambutan kedatangan Kerajaan Arab Saudi di Indonesia. Kunjungan yang membuat sebagian masyarakat Indonesia bertanya-tanya. Mulai dari pertanyaan tentang investasi hingga masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Rombongan Kerajaan Arab yang mencapai hampir 1.500 didelegasikan selama sembilan hari di Indonesia. Hal ini menjadi polemik besar, ada apa sebenarnya dengan kunjungan ini, apa pengaruhnya pada Indonesia?

Kehebohan yang membuat penasaran ini perlu ditelaah secara mendalam melalui fakta-fakta yang beredar di media-media jurnalistik. Pertama, berkaitan dengan pertanyaan apakah hal ini ada kaitan dengan kunjungan 47 tahun silam saat Raja Faisal menjadi raja. Sepertinya jawaban dari pertanyaan ini sama sekali tidak ada kaitannya kalau dilihat dari maksud dan tujuannya. Selain itu waktu dan destinasi kunjungannya berbeda jauh.

Kedua, pada kunjungan kali ini jumlah delegasi hampir  1.500 yang terdiri dari 10 menteri dan 25 pangeran. Menunjukkan bahwa bukan sekedar kunjungan biasa yang hanya sekedar keperluan kenegaraan melainkan ada keperluan lain yang tidak semua orang tahu. Mengemas kunjungan ini seakan-akan menjadikan Indonesia sebagai negara terhormat yang dipilih oleh Arab Saudi.

Ketiga, Raja Salman dan rombongan lebih banyak menghabiskan waktu berlibur di Bali. Dari sembilan hari di Indonesia hanya empat hari yang mengagendakan pertemuan dengan pemerintah Indonesia di Jakarta dan Bogor. Sisanya yang enam hari dihabiskan di Bali. Menandakan bahwa tujuan utama dari kunjungan kali ini adalah berlibur. Jika memang tujuan utama adalah berlibur, masyarakat bertanya lagi mengapa sampai harus menyambut dengan begitu mewahnya.

Keempat, dugaan yang beredar dari masyarakat terkait Kerajaan Arab Saudi akan mengucurkan dana investasi hingga 25 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 333 triliun. Maksud ini tentu mengundang efek positif sesaat. Indonesia dipancing dengan uang untuk murah senyum menerima kedatangannya, dan bisa bekerjasama dengan baik ke depannya. Setelah respon itu berhasil di peroleh dari Arab Saudi maka tunggu event berikutnya yang bisa jadi lebih besar.

Ke lima, selain dugaan rencana investasi, kedatangan Raja Salman juga diduga sebagai bentuk penawaran secara halus penjualan 5 persen saham perusahaan minyak bumi nasional milik Kerajaan Arab Saudi, Saudi Aramco. Tawaran tersebut kuat diduga merupakan buntut dari anjloknya harga minyak yang berdampak pada turun drastisnya pertumbuhan ekonomi Kerajaan Arab Saudi, dari 9,96 persen di 2011 menjadi hanya 1 persen pada 2016 lalu.

Terahir, sebagaiman saya kutip dari BBC Indonesia, Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, menyebut saat ini ada 40 TKI yang terancam hukuman mati di Arab Saudi. Diharapkan pertemuan Raja Salman dan Presiden Joko Widodo memberi angin segar untuk berbicara mengenai perbaikan sistem ketenaga kerjaan di Arab Saudi, sehingga semakin adil bagi TKI. Hal ini tentu dengan syarat Indonesia mampu berdiskusi dengan baik yang membuat hati Raja luluh. Semoga saja.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger