Saya Ingin berhenti Menulis

Senin, 20 Februari 20170 komentar




Tulisan pagi ini saatnya saya mengevalusi tulisan-tulisan sebelumnya yang bisa dibilang belum ilmiah dan belum menunjukkan bahwa tulisan saya bisa difahami pembaca. Dari sekian teman yang membaca tulisan saya, ada sebagian dari mereka berpendapat bahwa tulisan saya masih seperti anak TK, belum bisa kritis terhadap suatu keadaan. Ada juga yang mengomentari dalam tulisan di blog saya, tulisan semacam ini tidak cocok dipublikasi apalagi disebarluaskan lewa WhatShap. Dan yang paling membuat hati bahagia ketika pembaca berkata “buat apa kamu mengekpost tulisan pengalaman pribadi, sama sekali tidak menarik hati pembaca, apalagi pengalamanmu, emang kamu siapa”.

Saya pun berterimakasih dengan masukan-masukan yang membuat saya bangkit untuk tidak sekedar menulis ala kadarnya. Saya pun tambah semangat untuk mengistiqomahkan menulis walaupun memang tulisan saya bukan kelas profesor, doktor, maupun sastrawan dan budayawan. Tulisan kece, gak jelas, datang dari pikiran tak terkira. Begitu lepas dan lugas bagaikan mahluk tak bernapas. Tapi itulah saya menulis, untuk menyenangkan dan membahagiakan batin. Dan jika memang tulisan saya tidak perlu dipublikasi, saya akan menikmati sendiri dan untuk teman sejati yang menghargai.

Saya terkadang juga berpikir, menulis yang penuh kutipan dan referensi menjadi sensasi tersendiri bagi setipa penulis. Pembaca pun pasti berpikir, ketika membaca tulisan yang referensinya dari buku ke buku maka akan menganggap bahwa penulisnya sudah membaca ratusan buku, berilmu tinggi dan berwawasan luas. Dan pastinya ketika membaca tulisan saya yang kadang sama sekali tak ada kutipan, rujukan, dan salinan dari buku-buku orang terkenal, penulis tekenal, dan ilmuan.

Saya masih takut menulis tentang agama, masih khwatir menulis tentang kondisi sosial, masih bodoh untuk menulis berkaitan pendidikan, masih ragu kebenarannya untuk menulis tentang politik, masih naggung keilmuannya untuk menulis tentang kritik dan komentar terkait publik. Dengan tulisan empat paragraf ini saya mengucapkan banyak terimakasih kepada pembaca blog dan tulisan-tulisan saya di kompasiana. Pembaca begitu perhatian kepada saya, sungguh anugerah tuhan yang tiada ternilai harganya bagi saya. Saya tambah semangat untuk beristiqomah menyusun bait-bait kalimat setiap hari walaupun hanya selembar kertas.

Sekali lagi semoga pembaca mendapatkan sedikit ilmu dari apa yang terbiasa saya tulis setiap bagi. Kesalahan ketik, kesalahan kata, kesalahan makna itu semua murni dari kebodohan saya. Saya memohon maaf untuk pembaca semua. Semoga kita semua tetap dalam keistiqomahan untuk membaca dan menulis, mengaji dan mengeja, berfikir dan berdzikir, berbuat baik dan tidak dzolim, dan toleran kepada sesama. Amin ya robbal ‘alamin. Wallahu a’lam bisshowab.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger