Berusaha untuk tidak mematematikakan agama

Kamis, 23 Februari 20170 komentar




Matematika dianggap ilmu yang dominan dengan simbol oleh sebagian orang. Anggapan ini benar pada sebagian sub bahasan yang ada dalam matematika. Simbol-simbol dalam matematika mempunyai makna yang berbeda tafsir. Bergantung dari sudut mana kita melihat dan menilai. Misalkan kita melihat simbol x dan y pada koordinat kartesius. Di satu sisi simbol x adalah garis horizontal dan y adalah garis vertikal. Apakah ini menjadi makna satu-satunya dari simbol x dan y pada koordinat kartesius ini? Tentu tidak kan.

Begitu pula dalam agama, kita sebaiknya tidak terpancing pada simbol-smbol agama. Bukan berarti karena pakaian ini maka punya sifat yang seperti ini. Bukan karena berpenampilan ini maka perilakunya akan seperti ini. Jadi dalam perilaku sosial kita, kita tidak bisa menilai hanya kerena pakaian yang dipakai. Kita tidak bisa menganggap seseorang sebagai orang taat beragama karena penampilannya saja. Karena Islam mendifinisikan pakaian terbaik manusia adalah takwa. Sedangkan takwa merupakan simbol abstrak yang hanya Allah yang tahu.

Islam merupakan agama yang penuh dengan nilai-nilai keutamaan dari setiap amal ibadah. Sebisa mungkin kita dianjurkan untuk tidak mengingat kebaikan-kebaikan yang telah kita kerjakan. Dalam bahasa matematika kita dianjurkan untuk tidak perhitungan pada ibadah yang telah kita lakukan baik secara ritual maupun sosial.

Jika kita mengingat saja tidak diperkenankan maka kita pun tidak diperkenankan melakukan sesuatu kebaikan karena alasan hadiah atau dalam islam dikenal ganjaran atau pahala. Kebanyakan kita umat islam melakukan ibadah lebih kepada karena pahala yang berlipat ganda, harapan untuk hidup di surga, untuk tidak mendapat siksa sehingga terkadang lupa kepada yang menciptakan pahala, surga, dan siksa. Hati ini memang berat untuk memurnikan apa yang kita lakukan seutuhnya untuk sang pencipta. Apalagi seorang yang seperti saya ini hidup penuh iming-imingan belaka.

Sebisa mungkin kita berikhtiar untuk tidak terpancing pada simbol-simbol yang belum jelas maknanya. Dan juga kita tidak terperangkap pada pemahaman makna simbol yang salah. Kita terus brikhtiar untuk tidak mematematikakan perbuatan baik kita, baik yang akan dilakukan maupun yang sudah dilakukan. Wallahu a’lam bisshowab.  
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger