Masa Kecil, Masa Kebersamaan

Rabu, 04 Januari 20170 komentar




http://misbahuddinalmutaali.blogspot.com/2017/01/masa-kecil-masa-kebersamaan.html


Semalem saya dan teman-teman Matematika Unisma berkumpul untuk mengerjakan tugas bareng. Di tengah-tengah keseriusan, ada salah satu temen yang bernostalgia dengan permainan tradisional sewaktu masih kecil. Maka bangkitlah semua teman-teman untuk saling berbagi kisah, dan saling menyocokkan satu sama lain, manakah permainan yang sama-sama ada di kampungnya dulu.


Saya pun harus menulis tentang masa itu untuk tulisan hari ini, dimana masa kecil merupakan masa yang paling bahagia bagi setiap orang. Anak-anak bisa bermain bebas bersama kawan-kawannya. Jika dibanding dengan dulu, anak-anak sekarang lebih suka bermain game dan permainan modern lainnya. Padahal permainan tradisional lebih menyenangkan untuk dimainkan bagi saya.

Permainan zaman dulu bisa membuat kita selalu berkumpul dan menambah wawasan social. Tidak bisa kita lakukan dengan bermain sendiri, semua harus dialakukan dengan orang lain. Masa-masa kecil itu adalah masa-masa yang sangat-sangat indah untuk dikenang. Dan semua itu tidak akan kembali lagi kepada kita, semuanya, tidak akan pernah terjadi lagi.


Bahkan banyak sekali orang berkata tentang ini yang menurut saya adalah kata-kata mutiara untuk masa kecil “aku rindu masa kecil, ketika semuanya sederhana…dan ketika aku jatuh yang luka hanyalah kaki dan lutut, bukan hati”

Dari bergbagai perbincangan yang tidak terlalu serius, saya dapat mengingat-ingat dan merangkumnya dalam beberapa macam permainan dibawah ini, yang mungkin bisa sama dengan permainan di kampong pembaca juga.

1. Bentengan

Apakah Anda masih ingat permainan yang satu ini? Bentengan adalah permainan yang dimainkan oleh dua kelompok, masing-masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing-masing kelompok memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, pilar atau pohon sebagai benteng pertahanan. Setiap kelompok harus bisa menyentuh benteng lawan, sekaligus mempertahankan bentengnya dari lawan.

2. Ular Naga

Ular Naga adalah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan di luar rumah, di sebuah tanah lapang atau halaman rumah yang agak luas. Pemainnya biasanya sekitar 5-10 orang, bisa juga lebih. Anak-anak berbaris sambil memegang anak yang di depan. Barisan akan bergerak melingkar seperti ular naga sambil bernyanyi. Ketika lagu habis, seorang anak akan ditangkap.

3. Lompat Tali

Permaian ini sudah tidak asing lagi tentunya, karena permainan lompat tali ini bisa di temukan hampir di seluruh Indonesia. Permainan lompat tali ini biasanya identik dengan anak perempuan, tetapi tidak sedikit anak laki-laki yang ikut bermain.

4. Petak Umpet

Petak umpet bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, namun jika semakin banyak akan semakin seru. Dalam permainan ini ada bertugas sebagai kucing dan memejamkan mata sambil berhitung sampai 10. Setelah hitungan usai, si kucing akan bergegas mencari teman-temannya yang bersembunyi.

5. Congklak

Congkak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan. Permainan ini dilakukan oleh 2 orang. Bagi siapa yang mendapat biji congklak terbanyak dialah pemenangnya.

6. Gobak Sodor

Permainan yang juga dikenal dengan nama Galasin ini, adalah sebuah permainan yang terdiri dari dua grup. Masing-masing tim terdiri dari 3–5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis yang sudah ditentukan.

7. Egrang

Permainan ini membutuhkan kekuatan otot-otot kaki dan tangan, karena menggunakan batang kayu atau bambu sebagai alat penopang tubuh. Untuk bisa memainkannya dengan baik seseorang harus melatih keseimbangannya. Permainan ini biasanya juga dimainkan saat lomba peringatan 17 Agustus.

8. Bola Bekel

Permainan bekel umumnya dimainkan oleh anak-anak perempuan tapi permainan ini juga bisa dimainkan oleh anak laki-laki. Bekel merupakan permainan melontarkan bola ke atas dan menangkapnya kembali. Tetapi pada saat bersamaan harus mengambil atau mengubah posisi biji-biji yang ada sesuai peraturan tingkat kesulitan yang dijalankan.

9. Gasing

Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing.

10. Layang-Layang

Layang-layang merupakan lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan benang ke pengendali. Layang-layang memanfaatkan kekuatan hembusan angin sebagai alat pengangkatnya. Tak hanya anak-anak yang menyukai permainan ini, terkadang orang dewasa juga memainkannya. Selain sebagai alat permainan, layang-layang diketahui juga memiliki fungsi ritual, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta media energi alternatif

Di samping permaina-permainan yang terdaftar itu, masih banyak lagi permainan yang terangkum dalam memori saya, misalnya petak slodor, jenduran, dan masih banyak lagi yang lain. Akan tetapi sulit untuk saya tuangkan dalam narasi-deskriptif agar bisa difahami pembaca. Mungkin cukup sekian dulu nostalgia kita pada masa dulu.

Masa kecilku mungkin tidak sempurna, tidak semua yang diinginkan bisa didapatkan, tidak semua yang diminta bisa diberikan oleh orang tua. Akan tetapi, justru itulah sebenarnya yang menyebabkan saya kuat dan tidak takut mengarungi kehidupan. Hidup ini tidak selamanya mudah, perlu perjuangan untuk mendapatkan hal yang kita inginkan. Setelah beranjak dewasa, justru masa-masa kecil yang penuh petualangan itulah yang saya rindukan




Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger