UAS Di Penghujung Kuliah bersama Unisma

Selasa, 10 Januari 20170 komentar




http://misbahuddinalmutaali.blogspot.com/2017/01/di-penhujung-kuliah-uas-bersama-unisma.html

Hari ini, besok dan lusa menjadi catatan akhir kenangan kita bersama seragam hitam putih dalam deretan kursi yang berjarak dengan perhatian satu dosen di depan kelas. UAS yang terahir ini penutup untuk berurusan dengan rentetan mata kuliah, penutup mengurus kartu ujian dalam deretan antrian panjang, penutup untuk menunggu kabar bahwa hari ini libur. Tapi sebentar lagi kita akan menghadapi ujian di luar kelas yang berkelanjutan untuk menemui dosen-dosen pilihan. Untuk duduk berbdua di kursi skripsi, yang penuh revisi karena tak pasti. Sebuah tugas akhir kita untuk dijadikan pajangan di rak yang berdebu itu. Upss..

Tingkat akhir bagi setiap mahasiswa pastinya menjadi momok yang begitu krusial, bagaimana tidak setelah menempuh pendidikan selama sekian tahun, Mahasiswa akhirnya dihadapkan pula pada titik puncak perjuangan, hari-hari yang akan merekan pertaruhkan untuk mimpi, cita, serta harapan yang disematkan dalam pundak mereka.

Bagi saya berada dipenghujung sebagai pelajar yang menyandang status sebagai mahasiswa merupakan sebuah dilema, dilema itu semakin terasa manakala tugas akhir semakin dekat antara menyelesaikan kuliah secepat mungkin dan yang paling sulit tentu keluar dari zona nyaman sebagai mahasiswa serta masih belum ada gambaran mau kemana setelah lulus nanti apakah mencari kerja atau menempuh pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Skripsi merupakan tugas utama bagi mahasiswa tingkat akhir, seringkali tugas yang satu ini digambarkan dengan sesuatu yang menakutkan dan cenderung kejam, memang tidak berlebihan jika dikatakan demikian karena apabila kita menoleh dari perjuangannya hal ini bukan suatu usaha yang kecil serta memerlukan konsentrasi penuh, fisik, dan ketahanan mental yang prima, terkadang ada yang menggambarkan ketika Dosen merevisi skripsi yang telah kita buat dengan susah payah rasanya tak kalah hebat dengan cinta yang ditolak seperti kata-kata jaman anak sekarang ‘sakitnya tuh disini’, hehehe.

Akan tetapi skripsi memberikan hikmah tersendiri dan pelajaran yang sangat bermanfaat, skripsi mengajarkan keteguhan tekad, semangat, pantang menyerah demi menggapa tujuan. Menulis skripsi sebenarnya hal yang paling sulit adalah menaklukan diri sendiri. Ketikan kita menulis skripsi kita harus mampu meredam rasa egoisme diri sendiri dari hal-hal yang menyenangkan seperti biasanya, karena lebih baik kehilangan masa bersenang-senang selama dua bulan ketimbang harus menambah kuliah satu semester.

Hari-hari akhir sebagai mahasiswa tentunya menyimpan sejuta kenangan dan akan selalu tersimpan dalam memori yang teramat dalam, jika kita menerawang kembali kebelakang banyak kisah-kisah menarik yang sayang untuk kita lewatkan, masa-masa sebagai mahasiswa perdana, entah itu cerita ospek, masa-masa diperkuliahan, atau masa ketika kuliah kerja nyata yang penuh dengan nuansa kebersamaan, hingga akhirnya tanpa terasa sampailah dipenghujung perjalanan.

Bagi teman-teman CM kuadrat yang belajar bersama selama ini, UAS kali ini menjadi terahir kali kita duduk dengan seragam putih hitam, saling contek mencontek, lembur bareng untuk ngerjakan tugas, sampai terkadang cari tempat print dan jilid tengah malam. Semua itu terangakum dalam nuansa cerita kita masing-masing.

Selamat menempuh UAS terahir teman-teman semua. Bagi yang masih ada tertinggal kuliah jangan patah semangat. Doaku menyertai kalian.

puisi  tanpa judul...


Akhir dari hela nafas mengabdi
menatapi baris di binder catatan hari bersama para pendidik dan dosen
ada sebuah kisah perjuangan
menjadi mahasiswa yang berjuta mimpi
berjuta harapan menggebu di dada
selama kehidupan berlayar

Aku selalu evaluasi, pada 4 akhir bulan
untukmu, aku akan menggempal rembulan
dibawah coretan mimpi mimpi menjadi sang Mahasiswa
Mencoba berjalan diatas azam,
tidak menoleh atau menghiraukan
meski hanya mahasiswa setengah hadir
karena waktu yang membuatku memilih
jiwa terbagi antara dua kampus dan dunia belajar mengajar
kerja dan kuliah adalah nafas yang ku hirup
membawa pada rorong cakrawala wawasan

Namun, sesal merasuk!
saat semakin tahu, pradigmaku tak memenuhi lantera tahuku
waktu tertinggalkan oleh lemahnya tekad
Atau....Azam ini yg tak kokoh?
Mudah Pupus diterpa asinya lautan ujian!
hingga yang didapat di bangku kuliah masih samar
teori melintas cepat pergi
dan aku harus berdiri tegak
merapihkan kembali yang menyelinap di memori
agar aku mampu menerangi dunia dengan teori kuliah
agar sang dosen tersenyum melihatku membawanya pada singasana keberhasilan

Mesin air berteriak minta diperbaiki,
desisnya cepat secepat internet.
Secepat kalender perkuliahan di tiap semester.
Secepat SKS-ku yang dipelesetkan
kini tinggal menghitung bulan
aku akan pergi membawa catatan akhir perkuliahan
aku selalu ingat saat dosenku berkata,
maju keras.. jangan tersisihkan oleh tertinggalnya pendidikan

Banyak kegagalan dalam hidup ini
dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka
dengan keberhasilan saat mereka menyerah.

Harus kusadari semua ini,
merangkai lagi tekad, merajut lagi niat nan bersemayam.
Berjanji pada bulan akhir semester, lagi.
Menghentikan puisi ini dan kembali.....
meraih mimpi di dunia yang akan membuatku meninggkal semeter akhir

potret rindu
menjulang tinggi padamu sahabat perjuangan yang membuatku semakin kuat berjalan
padamu dosen yang buatku semakin tahu dan kokoh dalan bermimpi
padamu orang tuaku
akan ku bawa catatan semester akhir ini memjadi kado terindah
padamu waktu
akanku hembuskan napas lantera pada hasil belajarku
bercahaya
hidup
dan tetap semangat
padamu yang semester muda
selama napas masih mengisimu jagalah kesempatan belajarmu
suksesmu ada pada perjuanganmu...


menghisap udara
yang disemprot tinta hitam dibawah kertas putih
telah menuliskan sejarah
kebersamaan dan program yang telah dilalui

bukan tangisan yang ingin ku kisahkan
meski tak bisa ku palingkan akan ada yang berbeda
terpisah dan meninggkalkan...
kampus yang telah lama ku temui
kini akan jarang aku sapa....

para pemimpi di langit sana berkata...
Jadilah ‘orang kecil’ yang berfikir besar!
Jangan jadi ‘orang besar’ yang berfikir kecil atau sempit

malang, 11-1-2017
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger