Belajar Memahami Sejarah

Kamis, 01 Desember 20160 komentar




http://misbahuddinalmutaali.blogspot.com/2016/12/belajar-memahami-sejarah.html

Diskusi bersama pak Yolanda mengenai Sejarah Peradaban Islam membuat saya tertarik untuk menuliskan sejarah yang tidak hanya sekedar difahami sebagai ilmu hafalan nama tokoh, waktu, dan tempat. Melainkan yang terpenting dalam belajar sejarah kita mengetahui sebuah penyebab atau asal mula kejadian itu terjadi, dan apa yang menjadi trending topic yang diperebutkan dalam suatu kejadian tersebut.

Terlepas dari ruang dan waktu Membahas sejarah memang unik. Satu sisi ia bersifat pasti. Sebab peristiwa pada waktu dan tempat yang sama itu tunggal. Sehingga seiring perjalanan waktu, maka kebenaran sejarah itu satu. Tapi disisi lain, sejarah juga bersifat tidak pasti. Sebab tidak semua peristiwa sejarah ditulis secara paripurna oleh satu orang. Hal ini mengakibatkan perbedaan kualitas penulisan sejarah dan sumber penulisannya sendiri. Walaupun (diandaikan) ada peristiwa sejarah yang bisa ditulis secara paripurna dan penulisan tunggal (tidak ada versi lain), maka penafsiran pun bisa jadi berbeda.

Artinya, sejarah bukanlah kebenaran mutlak yang harus diyakini sebagaimana agama. Agama menyebut sejarah sebagai pelajaran. Ini berarti, akan sia-sia kita belajar sejarah jika tidak mendapat pelajaran dari peristiwa sejarah. Persoalannya sekarang adalah apakah kita ingin jujur dan terbuka terhadap sejarah (yang tidak selamanya manis) ? dan apakah kita tidak sadar bahwa sebenarnya kita sedang membuat sejarah yang kelak anak cucu kita akan perbincangkan ?

Kelak kita di alam kubur akan mempertanggungjawabkan “sejarah” perbuatan kita selama didunia sambil menunggu hari kebangkitan, sementara anak cucu kita sebagian akan membanggakan kita sebagai leluhurnya, dan sebagian lagi akan mencela kita. Sebab kita juga manusia biasa yang tidak luput dari salah dan dosa.

Fungsi sejarah yang penting artinya bagi penelitian dan pengembangan kabudayaan terutama fungsi edukatif, yang mencakup pendidikan nalar, pendidikan moral, pendidikan kebijakan atau kebijaksanaan (kearifan), pendidikan perubahan, pendidikan untuk masa depan, dan sebagai ilmu bantu. Sejarah sebagai ilmu dapat membantu mempertajam pengkajian masalah sosial budaya. Oleh karena itu, slogan-slogan yang mengandung makna sejarah sebagai media pembelajaran, jangan hanya dipahami sebagai konsep atau teori, tetapi dilaksanakan sesuai dengan proporsinya. Dalam merealisasikan slogan-slogan itu hendaknya dilandasi oleh kesadaran akan pentingnya pemahaman sejarah bagi kehidupan dan kiprah manusia, baik secara individu maupun kelompok atau kegiatan tertentu.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger