SINOPSIS BUKU AL-QURAN THOMAS JEFFERSON

Minggu, 16 Oktober 20160 komentar




http://misbahuddinalmutaali.blogspot.com/2016/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html


Setelah kurang lebih dua bulan menghatamkan buku yang sedang saya pegang itu, maka inilah mungkin sekilas benang putih yang dengan terpaksa harus tercatat dalam blog saya ini. Membaca buku ini memberikan warna pengetahuan baru yang membuat saya berpikir tak cuma satu cara pandang, tak cuma satu sudut pandang, tak cuma satu sisi pandang. Silahkan dibaca.

DATA BUKU
Judul: Kontroversi al-Quran Thomas Jefferson
Penulis: Denise A. Spellberg
Penerjemah: Adi Toha
Penyelaras bahasa: Chaerul Arif
Proofreader: Arif Syarwani
Desain sampul: Ujang Prayana
Tata letak: Alesya E. Susanti
Genre: Sejarah/Politik
Penerbit: Alvabet
Cetakan: I, April 2014
Ukuran: 15 cm x 23 cm
Tebal: 488 halaman
ISBN: 978-602-9193-46-6

SINOPSIS
Pada 1765, sebelas tahun menjelang Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat (AS), Thomas Jefferson membeli al-Quran. Rupanya, ini hanya menandai awal dari minatnya yang panjang terhadap Islam. Memang, setelah itu ia terus mencari sejumlah buku tentang bahasa, sejarah, dan perkembangan Timur Tengah. Jefferson pun intensif memahami Islam meskipun hal itu dinilai menghina keimanannya, sebuah sentimen umum yang berlaku di kalangan Protestan kala itu di Inggris dan Amerika. Syah dan, sejak 1776, Jefferson telah membayangkan kaum Muslim sebagai warga Negara masa depan bagi negeri barunya, AS.
Buku ini mengungkapkan cerita penting yang sedikit diketahui ihwal riwayat kebebasan agama di AS; sebuah drama di mana Islam memainkan peran mengejutkan. Denise A. Spellberg menceritakan bagaimana para Pendiri Amerika Serikat—Jefferson termasuk yang terkemuka di antaranya—tertarik pada ide-ide Pencerahan perihal toleransi Muslim untuk menciptakan landasan praktis pemerintahan Amerika yang tengah sengit diperdebatkan. Dalam hal ini, kaum Muslim, yang kala itu bahkan tak diketahui eksistensinya di koloni itu, menjadi batas imajinasi terjauh bagi pluralisme keagamaan Amerika, yang juga mencakup kaum Yahudi dan Katolik sebagai minoritas sebenarnya.
Kini, selagi kecurigaan Barat terhadap Islam terus hidup dan jumlah warga Muslim di AS kian tumbuh menjadi jutaan, cerita Spellberg yang mengungkap gagasan revolusioner para Pendiri AS ini sangat penting diketahui. Di tengah menguatnya keyakinan ihwal benturan peradaban antara Islam dan Barat, buku ini menjadi bacaan yang tepat untuk merajut kembali harapan akan perdamaian dunia.
“Spellberg mengeksplorasi bagaimana para Pendiri Amerika Serikat merumuskan toleransi beragama sebagai cita-cita utama negaranya, tidak hanya untuk kelompok Protestan, tetapi juga bagi warga Muslim di masa depan.
Ali Asani, Profesor dan Direktur The Prince Alwaleed bin Talal Islamic Studies Program, Harvard University
“Dengan menekankan pada pemahaman Jefferson atas Islam, Spellberg menuturkan cerita yang segar… dan menunjukkan kepada kita bahwa masa lalu, meskipun tidak sempurna, masih menyimpan banyak pelajaran berharga bagi kita di masa kini.”
Jon Meacham, Pemenang hadiah Pulitzer Prize
“Luar biasa... Spellberg memaparkan konteks sejarah yang sangat berharga bagi perjuangan untuk toleransi beragama. Buku ini merupakan langkah penting menuju inklusivitas dalam pembangunan kehidupan beragama….”
Jonathan P. Berkey, San Francisco Chronicle
“Tak seorang pun dari kalangan Pagan, Muslim, ataupun Yahudi boleh dikucilkan dari hak-hak sipil Persemakmuran karena agamanya.”
Thomas Jefferson, mengutip John Locke, 1776

TENTANG PENULIS
DENISE A. SPELLBERG (lahir pada 1958) adalah cendekiawan Amerika dalam bidang sejarah Islam. Profesor Sejarah dan Studi Timur Tengah di University of Texas, Austin, ini menyandang gelar BA dari Smith College (1980) dan gelar PhD dari Columbia University (1989).
Minat kajiannya terfokus pada Islam dalam sejarah Amerika Serikat dan Eropa; juga sejarah Islam abad pertengahan, agama, dan gender. Di ruang kelas, ia mengajar mata kuliah tentang Sejarah Islam di Amerika Serikat; Islam di Eropa dan Amerika; Pengantar tentang Timur Tengah; serta Spanyol dan Afrika Utara Era Islam—Historiografi Islam.
Selain buku ini, Spellberg juga menulis buku berjudul Politics, Gender, and the Islamic Past: The Legacy of ‘A’isha Bint Abi Bakr, karya yang banyak dikutip yang menggambarkan sosok Aisyah dan kontribusinya dalam tradisi Islam. Selain menulis buku, dia pun rajin menulis artikel ilmiah, antara lain “Islam in America: Adventures in Neo-Orientalism,” Review of Middle East Studies, Vol. 4, No. 1 (Summer 2009); “Could a Muslim Be President? An Eighteenth-Century Constitutional Debate,” Eighteenth-Century Studies 39 (2006); dan “Inventing Matamoras: Gender and the Forgotten Islamic Past in the United States of America,” Frontiers: A Journal of Women Studies 25 (2004).
Cendekiawan yang produktif menulis ini meraih banyak peng-hargaan. Dia menyabet penghargaan Carnegie Foundation Scholarship 2009-2010, setelah sebelumnya pada 2006 meraih Harry Ransom Teaching Award. Jauh sebelum itu, dia juga meraih President’s Associates Undergraduate Teaching Excellence Award in History, 1996-1997.

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger