selamat menempuh UTS (untuk terus semangat)

Jumat, 07 Oktober 20160 komentar



http://misbahuddinalmutaali.blogspot.com/2016/10/aku-tak-ada-diantara-keduanya.html




Mahasiswa dibagi menjadi beberapa macam: ada mahasiswa cerdas dan kurang cerdas, ada lagi mahasiswa malas dan rajin, lalu pintar dan kurang pintar. Di dunia pendidikan, kita sering mendengar guru-guru seringkali mengatakan “bodoh”. Saya tidak setuju dengan perilaku ini, karena munurut saya tidak ada orang bodoh, namun yang ada hanya malas.


Pintar: menurut definisi penulis, pintar adalah orang yang mempunyai kemampuan berfikir rata-rata, namun mereka mempunyai kelebihan dalam hal usaha dan doa tentunya. Secara teoritis mereka terstruktur rapih dalam pengerjaan sesuatu. Dengan begitu mereka dapat menyelesaikan apa yang menjadi tugas mereka. Pintar tersebut dapat diperoleh atau dipelajari oleh orang yang mempunyai kemampuan berpikir rata-rata atau di bawahnya, hanya tinggal kemauan dan doa.

Next, Cerdas: menurut definisi penulis cerdas adalah orang yang mempunyai kelebihan dalam kemampuan berpikir di atas rata-rata, namun tidak sama dengan jenius ya, guys. Apabila dilihat dari kacamata kepribadian, orang cerdas cenderung kurang mempunyai struktur yang rapih dalam mengerjakan sesuatu, namun mereka mendapatkan hasil yang sama dengan orang pintar. 
Di sini penulis hanya akan membagi Mahasiswa menjadi 2 golongan: Pintar dan Cerdas. So, perhatikan baik-baik ya guys mana yang akan kamu pilih atau mana yang menggambarkan diri kamu sendiri.  


Pintar ataukah Cerdas

Menjadi mahasiswa adalah suatu kebanggan tersendiri, di mana banyak orang yang tidak mampu berkuliah. Mahasiswa Pintar, di mana mahasiswa ini lebih terfokus padahal-hal perkuliahan saja, dan sering kita dengar dengan istilah CMC (Calon Mahasiswa Cumlaud). Dan jarang sekali kita dapat melihat mereka nongkrong di kantin kampus untuk bercengkrama atau hanya sekedar membeli minum. Mereka lebih sering kita jumpai berada di perpustakaan. Sedangkan untuk Mahasiswa cerdas, mahasiswa ini tidak terlalu menitikberatkan padahal perkuliahan. Mereka lebih senang apabila dapat menjalin hubungan dengan teman-teman kampus, dan mereka lebih sering terlihat asik berbincang di kantin kampus dengan teman-teman. Sekarang untuk mahasiswa yang satu ini kita sering mendengar istilahnya KKN (Kos-Kampus-Nongkrong) dan saya salah satunya. 


Pintar Belajar ataukah Cerdas Belajar

Dalam kasus belajar hal yang kita tahu cukup simpel, rajin atau malas dalam balajar. Namun, bagi mahasiswa menurut penulis tidak lagi berlaku. Penulis menggantinya dengan pintar belajar dan cerdas belajar. Untuk hal pintar belajar tersebut penulis definisikan bahwa belajar yang sesuai dengan sistematiknya. Contoh: hafalan sebuah materi, maka mahasiswa tersebut hanya akan mengcopy ke dalam memori otak apa yang dihafal atau baca tanpa ada improvisasi dan inovasi dari yang dipelajarinya. Jadi, pintar belajar lebih cenderung stagnan ke hal-hal yang bersifat rutinitas. Sedangkan untuk cerdas belajar, mahasiswa tidak hanya menghafal namun juga dapat mengembangkannya atau berimprovisasi dengan bahasa yang dipahami namun tidak keluar dari konteks. Cerdas belajar lebih cenderung mengajarkan kita bagaimana belajar secara efisien namun tidak keluar dari konteks mata kuliah, serta kita dapat memahami dengan bahasa kita dan juga dapat berimprovisasi dengan materi tersebut.


Pintar Bergaul ataukah Cerdas Bergaul

The next is about bergaul, karena kita hidup sebagai homo sapien, maka kita akan membutuhkan pergaulan antar sesama manusia. Penulis membahas pintar bergaul. Menurut penulis dan beberapa referensi yang penulis alami, pintar bergaul lebih kepada hal yang berbau akademik. Pintar bergaul lebih sering memotifasi diri dalam hal perkuliahan. Yang mana, dalam pergaulan ini cenderung diperlihatkan kepintaran-kepintaran antar teman dan sedikit bumbu persaingan. Hal tersebut memang baik. Sedangkan untuk cerdas bergaul, menurut penulis cerdas bergaul bukan hanya memandang dalam segi akademik saja, namun lebih luas cakupannya. Dalam cerdas bergaul kita harus dengan jeli melihat kondisi serta peluang untuk diri kita. Karena dalam pergaulan bukan hanya orang-orang pintar saja yang harus kita dekati, namun orang-orang yang kurang pintar pun lebih banyak memberi manfaat serta peluang untuk kita.


So, guys! Termasuk manakah kategorimu? Pintar atau Cerdas? Let’s see what we have done. Cerdaslah dalam bergaul dan juga belajar, maka kita bisa menjadi salah satu manusia yang cerdas dalam menjalani kehidupan. See you letter, bye

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger