CATATAN CINTA YANG TERSIMPAN RAPI 2015

Kamis, 31 Desember 20151komentar



http://misbahuddinalmutaali.blogspot.com/2015/12/cinta-tersimpan-rapi.html

Aku
Seseorang yang mengagumimu
Berharap utuh menjadi bekas dihatimu
Yang bukan tentang luka dan airmata
Aku yang dalam diam mengagumimu
Yang tersayat-sayat menahan rindu
Meski kata cinta masih saja tersimpan rapi
Tanpa tersandi dihadapmu
Mencintaimu dalam diamku
Bukan tak mampu berkata
Bukan tak mampu membagi hati
Hanya saja berhenti melukai diri
Karna kutahu memilikimu hanya sebuah angan rapuh
Kamu
Wanita penata relung hati
Penahan tangis merata dipipi
Yang selalu ada meski tak dengan sebuah cinta
Yang telah lalu menjadi angan
Ragamu tak lagi kupeluk mesra
Dan sebuah sikap dewasa menjadikan kita tetap teman bercerita
Kau penghibur lara
Penghapus luka, yang tergambar hina
Tetaplah disini menjadi hati yang kukagumi
Menjadi wanita yang kucintai
Yang kucintai tanpa sebuah pengungkapan hati


CATATAN CINTA YANG TERSIMPAN RAPI 2015 - Seberapa sering kalian memendam perasaan? Seberapa sering kalian menyukai orang lain tapi tak pernah mengakuinya? Kadang cinta memang tak harus disampaikan. Adakalanya menutup perasaan itu menjadi pilihan terbaik. Mengatakan kata 'cinta' itu tak semudah ngomong 'sesuatu' ala Syahrini. Banyak pertimbangan yang mesti dipikirin matang-matang. Cinta terhadap sahabat karib, misalnya. Tentu saja hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah dampak pada persahabatan itu sendiri. Entah apa jadinya nanti kalau kita berani mengungkapkan perasaan itu. Mungkin banyak yang bilang kalau dengan menyampaikan perasaan, setidaknya hal itu akan membuat kita sedikit lebih lega, lebih baik. Tapi nggak buat saya. Pertimbangan adalah hal utama. Lain halnya kalau sudah jelas-jelas kita tahu sahabat yang kita sukai juga memberikan sinyal perasaan yang serupa terhadap kita.

Lalu, hal ke dua yang mungkin menjadi pertimbangan adalah rupa. Yak wajah. Misal kita suka sama perempuan/laki-laki keceh. Sementara kita (contohnya saya) adalah cuma seorang dengan paras super standar. Apa yang bisa kita lakukan? Ya paling cuma bisa mengaguminya, memujanya, mencintainya.... dari jauh. Dalam hati pula. *aih gitu ya*

Duh, dah apa atuh akumah. Hanya sebutir kotoran sapi #Plak

Nah, ngomong-ngomong tentang cinta terpendam, saya dan kedua puluh penulis lain mengungkapkan kisah cinta yang berhasil kita pendam dalam sebuah buku kumpulan cerpen. Seperti tulisan yang ada pada covernya; true story. Yak, saya memang menulis cerita saya sendiri dalam cerpen ini, namun tentu dengan banyak bumbu, polesan dan adegan fiski. Buku ini adalah hasil dari event menulis cerita terpendam dari penerbit "Mozaik Indie Publishers" yak, buku ini memang masih diterbitkan secara indie yang artinya tidak diterbitkan dalam jumlah banyak. Namun itu tak masalah. Yang penting jejak saya dalam menulis tetap ada dan tetap berjalan :D
“Dan hal yang paling mematikan dari jatuh cinta adalah harapan bahwa orang yang kita cintai akan mempunyai rasa yang senada dengan kita. Dan matinya lagi, kalau ternyata.....tidak!” (Hal. 36)
Dalam dua puluh satu cerpen di antologi ini, kalian akan menemukan berbagai macam kisah dari para pemendam cinta tentang pengalaman mereka selama menutup-nutupi perasaan. Ada yang harus terpaksa memendam perasaanya lantaran keyakinan yang berbeda, padahal jelas-jelas mereka memiliki perasaan yang serupa. Ada juga yang terpaksa harus menutupi perasaannya karena minder dengan wajahnya. Lalu ada juga yang menuliskan kisah tentang perempuan yang menyukai sahabat kecilnya. Mereka adalah teman sebangku selama SD yang kemudian bertemu kembali saat SMA, namun sayang dengan status laki-laki itu yang tak lagi sendiri.


"Aku tidak bisa membiarkan  hati jatuh ke kubang perasaan. Akan sangat egois jika melanjutkannya."


Ada juga kisah pemendam cinta yang terpaksa harus menyamar menjadi seorang pengagum rahasia demi sebuah misi. Lalu ada yang diam-diam berharap dan menunggu sahabat semasa kecilnya untuk mengatakan perasaan cinta padanya, dan hingga saat itu tiba, hal lain menjadikannya tak tersampaikan. Kisah lain yang sama dengan milikku adalah tentang perasaan terhadap sahabat karib yang hanya sebatas teman curhat. Pas baca cerpen itu, Ah ini guee bangeeet. Selain itu, masih ada beberapa kisah lain dari para pemendam cinta yang unik-unik dalam buku antologi ini. Sebenarnya, saya masih menemukan beberapa typo dan kesalahan EYD dalam buku ini. Tapi itu tak membuat keseluruhan cerita jadi rusak kok. Typo dikit masih bisa dinikmatilah :D *lempar senyum tiga jari*




"Begitulah perasaan seorang yang suka memendam perasaan. Sekecil apa pun  komentar dari dia yang dipuja, selalu mampu membuat hati tersenyum haru." (Hal. 57)
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

31 Desember 2015 pukul 21.05

Bagus :)

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger