Matematika Sosial (MATOS)

Minggu, 29 November 20150 komentar

Matematika Sosial (MATOS)
Matematika Sosial (MATOS)


Fotografer + editor : Misbah

Matematika Sosial (MATOS)Ada sesuatu yang berbeda pada kegiatan ini yaitu kegiatan “Matematika Sosial” atau yang biasa disebut MATOS. Bukan lagi sebuah kegiatan akademik dan bukan lagi sebuah kegiatan senang-senang belaka. Kegiatan yang sudah dirintis oleh para senior terdahulu meninggalkan warisan uswatun hasanah sampai saat ini. Setiap periode kepemimpinan Departemen Pendidikan Matematika (DEPDIKMAT) kegiatan ini memang tidak banyak diminati oleh para mahasiswa. Baik yang tergabung dalam organisasi DEPDIKMAT itu sendiri atau warga yang beridentitas mahasiswa secara umum.

Pada acara MATOS periode 2015 ini mahasiswa yang tergabung dalam organisasi DEPDIKMAT  pun hanya beberapa saja yang mengorbankan dan memperjuangkan waktunya untuk ikut berpartisipasi dari awal acara direncakan sampai akhirnya terjun langsung ke lokasi acara. Sebuah kegiatan rutinitas tahunan yang hanya terjadi satu kali dalam setahun sangat disayangkan jika tidak menjadikan kegiatan ini sebagai kesempatan yang lebih penting dari pada yang lain.

Filosofi kegiatan MATOS pada dasarnya sebagai bentuk ikhtiar kita sebagai manusia agar terhindar dari sebutan orang yang mendustakan agama. Sebagaimana orang-orang pendusta agama tersebut telah Allah firmankan dalam kitab Alquran salah satunya pada ayat kedua yang berbunyi “maka itulah yang menghardik anak yatim”. Sehingga yang menjadi sasaran di kegiatan MATOS ini adalah yatim piatu.

Sebagai manusia yang berangkat dari pribadi kita masing-masing berbagi itu hakikatnya adalah tidak dijadikan sebuah kegiatan tahunan atau rutinitas belaka lebih-lebih kepada anak yatim. Karena berbagi itu adalah anjuran dimana pun dan kapan pun. Akan tetapi dalam konteks organisasi hal ini sangat tidak mungkin menggunakan konsep “dimana pun dan kapan pun”. Karena organisasi adalah kelompok yang mempunyai tujuan tertentu. Namun setidaknya dari berbagai banyak program kerja yang telah dijadikan rutinitas tahunan ada program kegiatan bakti sosial baik itu kepada anak yatim atau fakir miskin sebagaimana yang di gagas DEPDIKMAT  adalah Matematika Sosial santunan anak yatim.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 29 Nopember 20 15 DEPDIKMAT  memilih yayasan panti asuhan Al-Qorni di Jl. Simp. LA Sucipto 25 dengan tema “meningkatkan ukhuwah Islamiah dengan silatur rahmi dan santunan”. Di yayasan ini kami memberikan berbagai macam bantuan yang telah kami kumpulkan bersama-sama dari berbagai pihak, mulai dari teman-teman mahasiswa matematika itu sendiri, mahasiswa universitas islam malang secara umum, bahkan donator dari mahasiswa ICP ARABIC’14 UIN Maliki Malang. Semoga Allah SWT senantiasa membalas yang lebih dari apa yang telah disalurkan untuk panti asuhan Al-Qorni baik yang telah membantu doa ataupun materi.

Tepat jam 09.45 kami tiba di lokasi dengan disambut haru oleh teman-teman santriwan santriwati yang diasuh oleh seorang Kyai yang begitu Alim. Kami pun disediakan tempat untuk acara yang sudah kita kemas pada jauh-jauh hari untuk kita laksanakan saat itu. Santri-santri yang begitu santun menerima kita masuk untuk masuk ke kediaman Bu Nyai dan Pak Yai (sebutan jawa kepada guru) membuat hati kita tersentuh dan mata mulai menetes air mata.
Hati ini hanya terpikir bahwa mereka semua adalah anak-anak yang sejatinya ingin hidup seperti anak-anak yang tersenyum bersama bapak dan ibunya. Tapi kehendak Allah SWT kepada mereka yang ditampung dalam yayasan panti asuhan sudah menjadi Sunnatullah yang tidak bisa bantah lagi. Allah SWT lebih mengetahui dan lebih memahami jalan hidup manusia.

Acara pembukaan kami isi dengan penuh sederhana. Sambutan singkat dari ketua pelaksana dan juga kepala DEPDIKMAT pada intinya memohon maaf jika kegiatan yang kami selenggarakan ini mengganggu kegiatan santri-santri. Dan ungkapan terima kasih atas kesediaanya menerima kami untuk melaksanakan kegiatan Matematika Sosial. Sambutan pengasuh yang pada padat dan singkat begitu bermakna begitu jelas untuk kita pahami bahwasanya salah satu ungkapan beliau ”semoga kegiatan yang kalian laksanakan disini diridoi Allah SWT dan mendapat syafaat Rosulullah SAW dan menjadi orang yang istiqomah dalam menuntut ilmu dan berbagi ilmu”.

Sebagai bentuk berbagi senyum kita kepada mereka. Setekah kegiatan pembukaan dan pemberian simbolis maka kegiatan berbagi tawa itu diisi dengan belajar sambil bermain. Kami membagi kelompok santriwan dan santriwati masing-masing terdiri dari tiga sampai lima anggota kemudian kami sediakan delapan batang korek api untuk menjawab pertanyaan “jadikan batang delapan batang korek api itu menjadi empat segit tiga dan dua persgi”. Di samping itu menyediakan berbagai macam soal untuk melanjutkan ayat-ayat yang konsep sedemikian indah. Mereka semua mulai bangkit dan berbahagia bersama kami.

Kegiatan belajar sambil bermain pun kami tutup dengan bernyanyi bersama  menyuarakan lagu semangat “keblowok tek-tek”. Dan sepertinya acara perlu akhiri dengan kebersamaan makan bersama baik kami dan juga adik-adik panti asuhan. Sejenak acara itu selesai kami pun menutup acara dengan do’a yang disampaikan oleh bapak pengasuh Panti Asuhan Al-Qorni. Harapan besar dari kita DEPDIKMAT 2015 kegiatan ini tidak berahir disini baik kita secara individu maupun secara organisasi. Disamping itu hal ini menjadikan pembelajaran bermanfaat bagi kita sebagai hikmah hidup sosial.


Semoga apresiasi prestasi di sisi Allah AWT kepada teman-teman yang telah berjuang dan berkorban mulai dari penggalangan dana, sampai pengumpulan bantuan yang lain yang akan disumbangkan ke panti asuahan. Amin yaa robbal ‘alamin. Wallahu ‘alam
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger