ILMIAH DAN TIDAK ILMIAH

Kamis, 08 Januari 20150 komentar

OLEH : MISBAHUDDIN
Ketika itu saya berada di masjid at-tarbiyah tepatnya di kampus uin maliki malang mengikuti kuliah tujuh menit setelah sholat dhuhur. Pada waktu itu saya tidak bisa menyimpulkan tema yang di sampaikan oleh penceramah. Akan tetapi moment itu adalah hal yang selalu datang pada pikiran sadar ketika saya berjalan ke suatu tempat, baik itu di jalan, di bukit, di pantai, di mall, dan di berbagai tempat.
Beliau memulai ceramahnya dengan satu pertanyaan yang berbunyi “apa sebenarnya  ilmiah itu?”. Sapaan itu membuat para jamaah terpikir di tempat sholatnya masing-masing dan tidak beranjak pergi sebelum kultum itu selesai. Suaranya yang tegas dan lantang juga membuat mahasiswa dan dosen terperangah dan tertarik untuk mengikuti kajian yang disampaikan.
Banyak kita ketahui di sekitar kita tentang pemikiran-pemikiran baru yang diklaim sebagai suatu pengetahuan ilmiah. Melalui pendidikan formal yang semakin modern terdapat berbagai penelitian dan eksperimen tentang teori-teori baru sehingga menghilangkan begitu saja terhadap pengetahuan sebelumnya.
Pada dasarnya kita tidak akan pernah lahir pengetahuan baru tanpa adanya pengalaman atau pengetahuan sebelumnya. Seperti halnya keberadaan sepeda motor dikarenakan adanya penemuan roda terlebih dahulu kemudian ada proses dan pengelolaan sesuai zamannya pada akhirnya bisa kita kendarai dengan penuh kepuasan.
Kalau dikatakan temuan-temuan baru yang terjadi saat ini adalah hasil dari peneletian ilmiah lalu bagaimana dengan keilmuan yang sudah lahir sejak zaman nenek moyang kita. Seperti halnya adanya tukang pijet, adanya bajak sawah dengan tenaga hewan, dan banyak lagi hal lain. bukankah itu merupakan sesuatu yang ilmiah juga.
Saya pikir ilmiah itu tidak selamanya yang berkaitan dengan perkembangan teknologi modern. Karena jika kita kaji ulang semakin berkembangnya teknolgi modern maka akan semakin terkikis teknologi tradisional. Adanya bajak sawah dengan sapi atau kerbau saya kira lebih tidak membahayakan pada lingkungan dari pada mesin modern saat ini.
Perbandingannya jika menggunakan sapi akan lebih menyuburkan tanah kerena air urine dan kotorannya jatuh disawah yang sedang dibajak. Sedangkan asap dari mesin modern akan selalu menumpuk dilapisan ozon kita, sehingga semakin hari semakin menipis.
Begitu pun seorang tukang pijet. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan kedokteran dengan berbagai obat-obatan modern semakin menghilangkan juga pada apa yang telah terjadi sebelumnya. Padahal kadar obat yang ada rata-rata terbuat dari bahan kimia yang tidak sedikit efek negatifnya. Sedangkan obat-obat tradisional dari bahan alami dianggap suatu mitos belaka.
Bukan saya menyalahkan melakukan penelitian-penelitian baru, sehingga bisa menemukan teori-teori praktis dan modern dengan proses lebih cepat dan tepat. Akan tetapi dari penemuan itu harus kita pikirkan juga masa depan bumi dan penduduknya dalam jangka waktu yang panjang. Kalau kita mengatakan kontraktor itu lebih praktis dan lebih cepat itu tidak salah. Kenyataannya memang begitu.
Tapi apa tidak perlu khawatir penggunaan itu sebenarnya membahayakn bumi kita. Bukannya tuhan telah menyuruh manusia untuk memanfaatkan hewan sebaik-baiknya. Seperti dalam surat An-nahl ayat 6 yang artinya “Dan kamu memperoleh pendangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan”.


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger