Dialektika Berpikir

Selasa, 29 Mei 20180 komentar

Oleh: Misbahuddin

Siapapun dari diri kita tentu memiliki pemikiran berbeda terhadap suatu hal apapun. Dia berpikir A. Mereka berpikir B. Dan kalian berpikir A, B, dan C. Dan tentunya simbol-simbol pemikiran itu sangat sulit untuk dijadikan satu. Apalagi kemudian menjadi satu kata yang dapat dimaknai semua orang.

Jika diibaratkan sepuluh orang buta yang mendefinisikan gajah berdasarkan apa yang ia pegang, pastinya akan ditemui makna yang bermacam-macam. Karena yang ia pegang tentunya berbeda. Hal tersebut berkaitan dengan pemikiran orang yang berbeda sudut pandang.

Ketika seseorang berbeda sudut pandang. Maka berbeda pula definisi. Ketika seseorang berbeda mendapatkan pengalaman maka berbeda pula maknanya. Jika terkadang menemui perselihan pendapat, perbedaan paham, dan adanya warna warni kehidupan yang lain, semuanya itu adalah Rahmat.

Memahami bahwa perbedaan-perbedaan yang kita alami ini adalah Rahmat tentunya tidak mudah. Perlu ilmu-ilmu kehidupan agar kemudian kita semakin bijak dalam memahami sesuatu apapun. Kita tidak akan gampang kaget, tidak gampang menyalahkan, tidak sedikit sedikit terpengaruh.

Sekian warna keahlian yang dimiliki manusia. Berbeda-beda bidang ilmu yang saling membutuhkan. Berbeda-beda suku, negara, bahasa bahkan kepercayaan. Tiada lain agar tercipta untuk saling belajar satu sama lain. Bahkan dalam satu kepercayaan ada banyak pemahaman. Selagi apa yang kita pahami, tidak memaksa orang untuk juga sama satu paham dengan kita. Wallahu alam

Malang, 10 Mei 2018

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger