Sajak yang hilang

Sabtu, 17 Maret 20180 komentar

Oleh: Misbahuddin

Sudah berapa banyak bait-bait sejarah yang terlupakan. Sejarah yang tertinggal hanya tersisa jejak. Bacaan-bacaan sedikit demi sedikit menghilang ditelan zaman. Jika tak secepatnya membaca maka kita semakin tidak mendapat apa-apa.

Dunia digital benar-benar menjadi tuhan kontemporer. Pindah dari sosmed satu ke sosmed lainnya. Ngoleksi buku sudah bukan menjadi prioritas saku. Karena sekarang bacaan sudah tidak perlu cetak. Sudah dapat dibaca dalam layar berpancar cahaya listrik.

Perkembangan dunia jangan sampai jadi alasan untuk terus menjadi insan toleran. Jangan hanya gara-gara khusyuk bermain gadget sampai tak sempat silaturrahim dan bersapa ria. Jangan sampai hanya gara-gara game online sampai tidak makan dan tidak minum.

Kecanggihan teknologi adalah wujud keindahan tuhan. Wujud cobaan dan juga ujian. Jika manusia tak mampu mengendalikan, bukan manfaat bisa diraih. Tapi modhorat yang menerka.

Dengan teknologi masa kini, semua akan jadi mudah. Terbantu dan terfasilitasi dengan cepat. Jarak jauh tidak terasa. Karena serasa bersama di depan mata. Betapa indah hidup ini.

Sesekali banyak orang kota merindukan masa-masa tradisional semasa ia di kampung. Yang dengan asyik bermain tanpa beban. Dan di tempat-tempat yang sekarang masih belum menikmati kecanggihan segenggam alat berupa gadget, karena adanya kendala-kendala ia pun bermimpi hidup di perkotaan yang sudah serba digital.

Memang, dinamika hidup ini sangatlah indah. Bacaan-bacaan yang dalam akan mengundang kita untuk banyak mendapay hikmah. Segala sesuatu yang Tuhan ciptakan ini, tiada lain adalah untuk pelajaran bagi umat manusia. Wallahua'lam.

Malang, 18 Maret 2018

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger