Toleransi dalam Dua Perspektif

Sabtu, 24 Desember 20160 komentar



http://misbahuddinalmutaali.blogspot.com/2016/12/toleransi-dalam-dua-perspektif.html

Toleransi antar umat beragama sangat "Penting" dan "Sensitif" ..

"Pentingnya" begitu indah hidup dalam perbedaan beragama, saling mengisi dan berbagi namun tetap dalam norma-norma keagamaan, apa lagi kita hidup didalam suatu bangsa yang sangat beraneka ragam,suku,bahasa dan agama disinilah letak keindahannya dimana kita tetap bisa saling bergandeng tangan bersatu membangun bangsa kita ini "indonesia".

"Sensitifnya" bila mana diantara kita terprovokasi maka akan sangat begitu cepat ledakan dan tumpahan darah terjadi karena begitu sensitifnya masalah keagaman,begitu pula yang sudah dan sedang terjadi tidaklah jauh dari masalah keagamaan,walau pada dasarnya saya,anda dan kita semua yakin setiap ajaran dan agama apapun telah mengajarkan kita tentang kebaikan.

Oleh karena itu mari kita teguhkan keyakinan dan mari kita bersatu ikrarkan panji-panji perdamaian tanpa terkecuali dari mana,apa dan siapa kita tanpa melihat perbedaan. Semoga kita bisa menjadi umat-umat Islam yang baik dan benar sesuai dengan ajaran islam,menjadi kristen-krisren yang baik dan benar menjadi hindu-budha yang baik dan benar sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.

Sekali lagi mari kita bersatu padu membangun negeri dan bangsa indonesia ini menjadi surga untuk kita bernaung hidup bersama penuh dengan kesejahteraan dan kedamaian serta mari kita bersama saling bergandengan tangan tanpa memandang agama dan apapun itu untuk berbuat kebaikan didunia ini sebagai bekal kita samua mengetuk pintu Surga dan tetap bergandeng tangan menuju surga keabadian.

"cukuplah Tuhan yang mengadili amal perbuatan kita karena Tuhan Maha Adil"

Sepanjang pengetahuan yang saya dapat, toleransi yang diperbolehkan dalam hal ini yakni yang tidak dalam hubungan manusia dengan Tuhan, tidak berhubungan dengan peribadatan. Tapi yang diperbolehkan toleransi dalam hubungan sesama manusia yang terlepas dari unsur-unsur peribadatan tersebut. Contoh toleransi yang tidak dibenarkan, karena merasa simpati atau sungkan, ikut berpartisipasi atau ikut beribadat sesuai tata cara peribadatan yang mereka anut. Contoh toleransi yang diperbolehkan yakni saling bertegur sapa, tetap berbuat baik, tetap mnghormati. Dalam penjelasan lebih dalam penggunaan istilah "toleransi beragama" sangatlah kurang tepat dan benar, namun yang seharusnya digunakan adalah "toleransi antar umat beragama". Yakni merujuk pada hubungan antar umat satu dengan lainya.

Kebenaran hanya milik Allah, saya penulis pembelajar yang mencoba menyalin dari apa yang sedang terpikirkan, tidak merujuk pada kitab, buku, maupun tulisan-tulisan orang. Tulisan yang didapat dari pengalaman-pengalaman diskusi, tausiah, maupun bacaan lepas saya. Wallahu a’lam bisshowab.



Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger