Toleransi antar umat beragama sangat
"Penting" dan "Sensitif" ..
"Pentingnya" begitu indah
hidup dalam perbedaan beragama, saling mengisi dan berbagi namun tetap dalam
norma-norma keagamaan, apa lagi kita hidup didalam suatu bangsa yang sangat
beraneka ragam,suku,bahasa dan agama disinilah letak keindahannya dimana kita
tetap bisa saling bergandeng tangan bersatu membangun bangsa kita ini
"indonesia".
"Sensitifnya" bila mana
diantara kita terprovokasi maka akan sangat begitu cepat ledakan dan tumpahan
darah terjadi karena begitu sensitifnya masalah keagaman,begitu pula yang sudah
dan sedang terjadi tidaklah jauh dari masalah keagamaan,walau pada dasarnya
saya,anda dan kita semua yakin setiap ajaran dan agama apapun telah mengajarkan
kita tentang kebaikan.
Oleh karena itu mari kita teguhkan
keyakinan dan mari kita bersatu ikrarkan panji-panji perdamaian tanpa
terkecuali dari mana,apa dan siapa kita tanpa melihat perbedaan. Semoga kita
bisa menjadi umat-umat Islam yang baik dan benar sesuai dengan ajaran
islam,menjadi kristen-krisren yang baik dan benar menjadi hindu-budha yang baik
dan benar sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
Sekali
lagi mari kita bersatu padu membangun negeri dan bangsa indonesia ini menjadi
surga untuk kita bernaung hidup bersama penuh dengan kesejahteraan dan
kedamaian serta mari kita bersama saling bergandengan tangan tanpa memandang
agama dan apapun itu untuk berbuat kebaikan didunia ini sebagai bekal kita
samua mengetuk pintu Surga dan tetap bergandeng tangan menuju surga keabadian.
"cukuplah
Tuhan yang mengadili amal perbuatan kita karena Tuhan Maha Adil"
Sepanjang pengetahuan yang saya dapat, toleransi yang diperbolehkan dalam hal ini yakni yang tidak dalam hubungan manusia dengan Tuhan, tidak berhubungan dengan peribadatan. Tapi yang diperbolehkan toleransi dalam hubungan sesama manusia yang terlepas dari unsur-unsur peribadatan tersebut. Contoh toleransi yang tidak dibenarkan, karena merasa simpati atau sungkan, ikut berpartisipasi atau ikut beribadat sesuai tata cara peribadatan yang mereka anut. Contoh toleransi yang diperbolehkan yakni saling bertegur sapa, tetap berbuat baik, tetap mnghormati. Dalam penjelasan lebih dalam penggunaan istilah "toleransi beragama" sangatlah kurang tepat dan benar, namun yang seharusnya digunakan adalah "toleransi antar umat beragama". Yakni merujuk pada hubungan antar umat satu dengan lainya.
Sepanjang pengetahuan yang saya dapat, toleransi yang diperbolehkan dalam hal ini yakni yang tidak dalam hubungan manusia dengan Tuhan, tidak berhubungan dengan peribadatan. Tapi yang diperbolehkan toleransi dalam hubungan sesama manusia yang terlepas dari unsur-unsur peribadatan tersebut. Contoh toleransi yang tidak dibenarkan, karena merasa simpati atau sungkan, ikut berpartisipasi atau ikut beribadat sesuai tata cara peribadatan yang mereka anut. Contoh toleransi yang diperbolehkan yakni saling bertegur sapa, tetap berbuat baik, tetap mnghormati. Dalam penjelasan lebih dalam penggunaan istilah "toleransi beragama" sangatlah kurang tepat dan benar, namun yang seharusnya digunakan adalah "toleransi antar umat beragama". Yakni merujuk pada hubungan antar umat satu dengan lainya.
Kebenaran
hanya milik Allah, saya penulis pembelajar yang mencoba menyalin dari apa yang
sedang terpikirkan, tidak merujuk pada kitab, buku, maupun tulisan-tulisan
orang. Tulisan yang didapat dari pengalaman-pengalaman diskusi, tausiah, maupun
bacaan lepas saya. Wallahu a’lam bisshowab.
Posting Komentar