Anugerah Kekalahan

Sabtu, 17 Desember 20160 komentar



http://misbahuddinalmutaali.blogspot.com/2016/12/anugerah-kekalahan.html

Indonesia baru saja menangis kesedihan karena tidak mampu memenangkan final piala AFF melawan Thailand pada leg ke dua. Sebuah kenyataan yang sama sekali tidak harapkan oleh bangsa Indonesia. Tapi bola itu bulat, permainan itu relatif, dan kalah menang itu adalah malam dan siang. Lalu yang menjadi pertanyaan besar, mengapa Indonesia tidak mampu berada di posisi yang menang? Atau memang seharusnya ada di posisi yang kalah? Terus kapankah Indonesia akan menjadi juara? pertanyaan-pertanyaan yang tidak perlu dijawab melalui ramalan-ramalan yang biasa kita lakukan sebagai bangsa Indonesia.

Jika kita memahami bahwa hidup kita adalah pertarungan, perang, persaingan maka kita akan memahami pula makna kekalahan dan makna kemenangan. Sebuah harapan kita sebagai petarung tentunya adalah kemenangan, dan ini terjadi di semua bidang kehidupan, maka ada yang disebut pertarungan poltik misalnya pemilihan gubernur dan wakil gubernur, kemudian ada pula pertarungan ekonomi, persaingan antar produk dan lain sebagainya. Tentunya sudah menjadi Sunnahtullah jika dalam pertarungan dalam sepakbola juga harus ada yang kalah dan ada yang menang. Sah-sah saja, tidak perlu merasa bahwa kita tidak bisa bersaing dengan lawan kita.

Kalah Menang itu biasa. Karena itulah warna warni kehidupan. Setiap kita pasti pernah mengalami masa-masa kekalahan seperti ini. Tapi bagi sejarah Indonesia dalam mengikuti piala AFF belum pernah menjadi juara. Sebuah perjalanan sejarah yang sangat menarik karena gagalnya Tim Garuda selalu di babak Final.

Cepat atau lambat, masa-masa sulit seperti itu pasti akan datang dalam kehidupan setiap orang, keluarga, bangsa, dan Negara. Dan reaksi masing-masing pribadi sesungguhnya akan sangat menentukan bagaimana kualitas kehidupan, kebahagiaan dan kesuksesan seseorang di masa depannya.

Sejak lahir di dunia ini, setiap diri pribadi sudah di takdirkan akan mengalami berbagai tantangan kehidupan, mulai dari kesulitan dan kemudahan, kegagalan dan kesuksesan, kemenangan dan kekalahan dalam hidupnya. Tiap-tiap diri sesungguhnya telah ditakdirkan untuk menjumpai saat-saat sulit ataupun saat-saat menerima kekalahan seperti ini.

Lihatlah lebih seksama lagi, mungkin kita mengalami kekalahan dalam sebuah pertarungan membuat kita menjadi orang termalang di dunia padahal positifnya bahwa kita diberikan kesempatan untuk mengevaluasi pertarungan kita, penyebab kekalahan, strategi ke depan dan sebagainya. Kekalahan itu memberikan makna bahwa kita harus lebih meningkatkan kemampuan kita, hal ini seharusnya menjadi sebuah spirit baru untuk terus berkarya.

Pertumbuhan kepribadian kita seharusnya adalah proses merespon setiap masalah, kesulitan, kekalahan dan perubahan secara positif. Evaluasi kekalahan yang kita terima, kemudian lakukan perubahan melalui cara-cara yang lebih baik untuk meraih kemenangan. Persiapkan diri anda menghadapi masa depan yang lebih berarti.

Bukankah sebuah batu yang awalnya tak berharga akan dapat menjadi sesuatu yang amat berharga bila kita gosok. Begitu juga diri kita, hidup kita, kita tak akan pernah menemukan potensi dalam diri kita, kalau tidak pernah kita mencobanya. Jangan pernah bilang kita bisa sukses tanpa melewati kekalahan-kekalahan. Jangan pernah bioalng kita dapat berhasil tanpa melalui perubahan-perubahan. Wallahu a’lam bisshowab

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger