Alamku, Guruku

Minggu, 30 Oktober 20160 komentar




 Jika kita merasa kehilangan motivasi dan merasa tidak ada gairah. Kita bisa mencoba membangkitkan kembali dengan cara menyaksikan dan merenungkan keindahan alam semesta yang telah diciptakan oleh Tuhan untuk kita semua.


Bukalah mata, bangkitlah dari tidur, cobalah melangkah dan telusuri jalan dipagi hari. Nikmatilah sejuknya udara dan embun pagi sampai mentari menampakkan sinarnya meresap dan menghangatkan tubuh. Terlalu sayang jika rumput bergoyang dan bunga-bumga menebarkan aroamanya kita biarkan begitu saja tanpa memperhatikannya. Sebagai manusia tiada salahnya jika kita mempelajari dan mengambil hikmah dari sesuatu yang tampak dimuka bumi ini sebagai salah satu ayat-ayat Allah yang mengajarkan kita dalam kehidupan.


Belajarlah dari kupu-kupu, yang awalnya adalah dari ulat yang menjijikkan. Namun lihatlah perubahan yang ia usahakan ia berubah menjadi kupu-kupu yang begitu cantik menghinggap dan melengkapi keindahan bunga-bunga ditama tempat kita menghilangkan penat. Belajarlah pada nyamuk, yang ia selalu berani mengambil resiko meski nyawa menjadi taruhannya saat menghisap darah pada manusia, meski menjadi buruan dan santapan cicak-cicak didinding.


Belajarlah dari air, yang ia meski terbentur oleh batu-batu, pohon-pohon atau akar yang menghambat perjalanannya untuk menuju muara, namun tetap selalu teguh pendirian hingga mencapai muara atau laut tersebut. Iapun selalu meninggalkan bekas dan memberikan arti yang sangat bagi kelangsungan makhluk hidup dimuka bumi.


Belajarlah dari kura-kura, ia tidak pernah mengeluh meski kemana-mana selalu membawa beban berat (cangkangnya) dan ia tak mau berjalan mundur akan tetapi terus maju meski perlahan dan lamban nanum ia dengan pasti untuk menempuhnya.


Belajarlah dari lebah, yang ia ikhlas mencari makanan yang suci, ia tak mau sembarangan mencari makanan selain madu, saat hinggap dibunga manapun ia tak merusaknya . ia memiliki sengat bukan untuk menyakiti namun untuk membela diri.


Belajarlah pada burung, yang keluar dari sarangnya dan pulang dengan perut kenyang tapi tak jarang burung juga tidak mendapat makanan dan ia berpuasa meskipun burung lebih sering mengalami kekurangan makanan, karena ia tak punya kantor yang tetap seperti manusia. Apalagi kalau lahatempatnya telah punah dirusak oleh tangan manusia. Tetapi kita belum pernah melihat seekor burung berusaha untuk membunuh diri karena kesulitan alam menjalani hidup. Kita melihat bahwa burung tetap optimis akan hikmah yang dieikan oleh Tuhan. Meskipun lahannya punah oleh manusia dan merasa lapar, tetap saja burung berkicau dengan merdu setiap hari. Nampaknya sadar betul burung ini menyadari lika liku hidup ini terkadang diatas terkadang terhempas kebawah. Ada saat-saat berkelimpahan da ada waktu kekurangan, ada saat kekurangan dan ada saat kelaparan.


Belajarlah pada cacing, ia tak mempunyai sarana untuk mempertahankan diri ia lemah tak memiliki tanduk, tangan, sayap atau telinga. Tetapi tetap ia punya perut yang sama seperti manusia yang harus diisi, tetapi dalam keterbatasanya ia tak mudah putus asa. Ia melata dengan perutnya untuk terus mencari rezeki Tuhan yang telah disediakannya di bumi.


Sahabat pembaca, Tuhan telah menciptakan manusia dengan sempurtna karena diberi kelebihan yaitu akal dan sarana-sarana lainnya. Dalam kesempurnaan ini terkadang tingkah manusia lebih rendah dari pada binatang. Dengan demikian banyak anugrah yang telah iberikan oleh Than tetapi tetap saja manusia sering mengeluh dan putus asa. Maka mulailah dari sekarang bangkitkan semangatmu, keluarkan obsesimu, raihlah segala mimpimu, berjuanglah untuk hidup yang lebih baik dan jangan sia-siakan kehidupan yang sangat singkat ini. Kita belajar dari apa saja termasuk dari alam semesta untuk merubah kehidupan kita menjadi lebih baik lagi. amin



Jika anda merasa kehilangan motivasi dan merasa tidak ada gairah. Anda bisa mencoba membangkitkan kembali dengan cara menyaksikan dan merenungkan keindahan alam semesta yang telah diciptakan oleh Tuhan untuk kita semua. Bukalah matamu, bangkitlah dari tidurmu, cobalah melangkah dan telusuri jalan dipagi hari. Nikmatilah sejuknya udara dan embun pagi sampai mentari menampakkan sinarnya meresap dan menghangatkan tubuh anda. Terlalu sayang jika rumput bergoyang dan bunga-bumga menebarkan aroamanya kita biarkan begitu saja tanpa memperhatikannya. Sebagai manusia tiada salahnya jika kita mempelajari dan mengambil hikmah dari sesuatu yang tampak dimuka bumi ini sebagai salah satu ayat-ayat Allah yang mengajarkan kita dalam kehidupan. Belajarlah dari kupu-kupu, yang awalnya adalah dari ulat yang menjijikkan. Namun lihatlah perubahan yang ia usahakan ia berubah menjadi kupu-kupu yang begitu cantik menghinggap dan melengkapi keindahan bunga-bunga ditama tempat kita menghilangkan penat. Belajarlah pada nyamuk, yang ia selalu berani mengambil resiko meski nyawa menjadi taruhannya saat menghisap darah pada manusia, meski menjadi buruan dan santapan cicak-cicak didinding. Belajarlah dari air, yang ia meski terbentur oleh batu-batu, pohon-pohon atau akar yang menghambat perjalanannya untuk menuju muara, namun tetap selalu teguh pendirian hingga mencapai muara atau laut tersebut. Iapun selalu meninggalkan bekas dan memberikan arti yang sangat bagi kelangsungan makhluk hidup dimuka bumi. Belajarlah dari kura-kura, ia tidak pernah mengeluh meski kemana-mana selalu membawa beban berat (cangkangnya) dan ia tak mau berjalan mundur akan tetapi terus maju meski perlahan dan lamban nanum ia dengan pasti untuk menempuhnya. Belajarlah dari lebah, yang ia ikhlas mencari makanan yang suci, ia tak mau sembarangan mencari makanan selain madu, saat hinggap dibunga manapun ia tak merusaknya . ia memiliki sengat bukan untuk menyakiti namun untuk membela diri. Belajarlah pada burung, yang keluar dari sarangnya dan pulang dengan perut kenyang tapi tak jarang burung juga tidak mendapat makanan dan ia berpuasa meskipun burung lebih sering mengalami kekurangan makanan, karena ia tak punya kantor yang tetap seperti manusia. Apalagi kalau lahatempatnya telah punah dirusak oleh tangan manusia. Tetapi kita belum pernah melihat seekor burung berusaha untuk membunuh diri karena kesulitan alam menjalani hidup. Kita melihat bahwa burung tetap optimis akan hikmah yang dieikan oleh Tuhan. Meskipun lahannya punah oleh manusia dan merasa lapar, tetap saja burung berkicau dengan merdu setiap hari. Nampaknya sadar betul burung ini menyadari lika liku hidup ini terkadang diatas terkadang terhempas kebawah. Ada saat-saat berkelimpahan da ada waktu kekurangan, ada saat kekurangan dan ada saat kelaparan. Belajarlah pada cacing, ia tak mempunyai sarana untuk mempertahankan diri ia lemah tak memiliki tanduk, tangan, sayap atau telinga. Tetapi tetap ia punya perut yang sama seperti manusia yang harus diisi, tetapi dalam keterbatasanya ia tak mudah putus asa. Ia melata dengan perutnya untuk terus mencari rezeki Tuhan yang telah disediakannya di bumi. Sahabat pembaca, Tuhan telah menciptakan manusia dengan sempurtna karena diberi kelebihan yaitu akal dan sarana-sarana lainnya. Dalam kesempurnaan ini terkadang tingkah manusia lebih rendah dari pada binatang. Dengan demikian banyak anugrah yang telah iberikan oleh Than tetapi tetap saja manusia sering mengeluh dan putus asa. Maka mulailah dari sekarang bangkitkan semangatmu, keluarkan obsesimu, raihlah segala mimpimu, berjuanglah untuk hidup yang lebih baik dan jangan sia-siakan kehidupan yang sangat singkat ini. Kita belajar dari apa saja termasuk dari alam semesta untuk merubah kehidupan kita menjadi lebih baik lagi. amin

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/kompasiana.com.aat/belajar-dari-alam-untuk-memotivasi_550d67e3a33311251e2e39d9
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger