Merawat Gotong Royong

Minggu, 06 Agustus 20170 komentar


Bulan Agustus identik dengan bulan semarak kemerdekaan. Mulai dari pemasangan bendera, umbul-umbul, sampai banner-banner bertuliskan ajakan tingkatkan nasionalisme dan cinta Tanah Air Republik Indonesia. Tema yang diusung oleh pemerintah pun berbeda setiap tahun. Semua itu untuk mengingatkan kita bahwa bulan Agustus merupakan moment paling berserjarah atas kemerdekaan Indonesia saat ini.

Untuk memeriahkan semarak bulan Agustus, tentu masyarakat berbondong-bondong berpartisipasi. Misalnya kemarin Ahad 6 Agustus 2017 di perumahan Graha Joyo Family mengadakan gotong royong memasang bendera dan umbul-umbul. Untuk menyatukan gotong royong itu hanya disiarkan dari speaker Masjid perumahan bernama Masjid Baiturrohman.

Melihat semangat gotong royong di perumahan tempat saya tinggal ini, saya jadi teringat dengan kampung halaman.  Dulu, sewaktu saya masih MI sampai MTs masyarakat kampung Laok Gunung Desa Sana Daja selalu mengadakan bentuk gotong royong membersihkan jalan, membangun masjid, dan membangun sekolah. Dan sepertinya sekarang ini sudah mulai luntur. Apa karena saya jarang pulang sehingga tidak tahu apa yang terjadi di kampung? Atau karena memang nyatanya sudah luntur?

Ketika di sebuah perumahan saja kental dengan gotong royongya. Yang notabene pendatang dari luar kota, luar provinsi bahkan dari luar negeri. Bagaimana kabar di kampung tempat saya tinggal? Mereka, masyarakat perumahan semua antusias sifat kerja bakti, kerjasama dan gotong royong. Misalnya ketika mengadakan bersih-bersih bersama. Atau kalau di kota Malang sering ada kampung berseri, kampung asri, kampung warna-warni dan masih banyak macam-macam bentuk yang lain.

Saya jadi terpikir dan kadang termenung. Apa karena kampung saya sudah lebih maju dari 10 tahun yang lalu ya. Atau jangan-jangan karena sudah mapan baik sarana infrastruktur desa atau sarana pendidikan di kampung? Sehingga tidak perlu ada gotong royong perbaikan jalan atau yang lainnya.

Dalam gotong royong sangat banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh. Yang semula jarang tatap muka akhirnya bisa ketemu. Yang semula tidak pernah canda tawa akhirnya jadi bergurau dan tertawa bersama. Yang semula tidak pernah makan bersama akhirnya jadi terlihat kekeluargaan yang erat. Karena dari gotong royong itulah terjalin silaturrahmi.

Semoga pemuda desa di kampung saya, dapat tetap merawat gotong royong yang sudah mengakar dari sejak dulu. Saya bertekad, semoga Allah mewujudkan. Jika saya pulang nanti, akan mengajak teman-teman kampung untuk bersih-bersih jalan. Merapikan bebatuan yang mengganggu. Membersihkan sampah yang sekiranya merusak lingkungan dan berbagai kerja bakti yang lain. Walaupun satu bulan atau mungkin dua bulan sekali. Dan sepertinya ini sangat sulit. Semoga bisa terwujud. Wallahu ‘alam bisshowab.

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger