Bisakah, sedikitnya 300 kata setiap hari

Sabtu, 11 Maret 20170 komentar




Hari terus menerus berganti hari, berputar dalam seminggu tujuh kali. Besok akan jadi hari ini dan hari ini akan jadi kemarin. Adakah yang tercatat dari perjalanan hidup sampai akhirnya kita bertahun-tahun hidup. Ataukah sekedar hidup saja yang penting kita makan dan punya uang. Atau yang penting segala kebutuhan materi yang kita inginkan tercapai.

Ah, bagi saya tidak cukup itu. Sudah berapa realita yang mampu kita baca. Sudah berapa kejadian yang mampu kita telaah. Sudah berapa solusi sosial yang mampu kita partisipasikan. Sesuatu yang menarik jika segala realita yang kita baca, kejadian yang kita telaah, dan solusi-solusi sosial yang kita hadapi selalu kita kemas dalam sebuah tulisan.

Ketika kita bisa menulis pesan baik lewat SMS, WhatsApp, Telegram, FaceBook setiap hari kurang lebih 300 kata, di sanalah potensi menulis kita sudah terasah. Lalu tinggal kita alihkan yang awalnya di gadget kita tulislah dalam sebuah narasi di microsoft word, atau di kertas dalam 300 kata juga. Setiap orang tentu akan banyak kisah menarik, setiap orang tentu selalu mendapatkan ilmu baru bahkan tidak hanya setiap hari tetapi setiap waktu.

Sangat disayangkan, jika pengalaman menarik dan ilmu baru itu tidak dibagikan kepada teman-teman, saudara, dan lingkungan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Jika yang kita rasakan adalah kesibukan yang tanpa istirahat, aktifitas yang menguras waktu 24 jam, dan bahkan menguras waktu selama mingguan bahkan bulanan dan tahunan maka sejenak kita luangkan beberapa waktu untuk introspeksi diri. Sejatinya manusia hidup untuk selalu bermanfaat pada orang lain walaupun hanya lewat sebuah tulisan.

Walaupun tidak semua orang punya potensi mengarang, mengetik, dan menulis sebuah ide, gagasan, pengalaman setidaknya kita mampu bercerita lewat kata-kata. Kita kemas kata-kata itu dalam sebuah oretan kecil, kita tuangkan dalam sebuah narasi bebas, dan kita edit dan perbagus lama-lama kita akan menjadikan tulisan kita berharga bahkan bermakna.

Di era gadget menulis bisa dimana saja, karena sudah terbantu dengan sangat cepat dan mudah. Lalu bagaimanakah kita menjadikan pikiran ini bisa mengajak untuk menulis, tentu masing-masing dari kita punya persepsi dan kebutuhan yang berbeda. Wallahu a’lam bisshowab
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger